Terungkap di Persidangan: Sistem Hierarki di Program Spesialis Kedokteran Undip, Mahasiswa Baru Diduga Diberi Sebutan Khusus
Dugaan Hierarki di Program Spesialis Kedokteran Undip Mencuat dalam Sidang Kasus Kematian Mahasiswa
Dalam persidangan kasus kematian seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip), saksi dari Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan adanya dugaan sistem hierarki yang diterapkan di lingkungan program studi tersebut. Kesaksian ini muncul dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Rabu (4/6/2025).
Menurut saksi, praktik yang diduga telah berlangsung lama ini melibatkan penjenjangan status mahasiswa, dimana mahasiswa tingkat pertama disebut dengan istilah tertentu. Saksi juga menyinggung adanya dugaan tugas-tugas khusus yang dibebankan kepada mahasiswa baru, termasuk penyediaan konsumsi bagi para senior dan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) yang bertugas di luar jam kerja normal di RSUP Dr. Kariadi. Tugas ini diduga menjadi bagian dari orientasi dan dianggap sebagai kewajiban yang harus dipenuhi.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) kemudian menggali lebih dalam mengenai istilah yang digunakan untuk menyebut mahasiswa baru tersebut. Saksi menjelaskan bahwa sistem hierarki di PPDS Undip diduga melibatkan tingkatan-tingkatan seperti:
- Mahasiswa tingkat pertama dengan sebutan tertentu,
- Kakak pembimbing,
- Middle senior,
- Senior,
- Chief of chief (COC),
- Dewan syuro,
- DPJP.
Saksi juga menambahkan bahwa praktik ini diduga menciptakan sebuah kondisi di mana mahasiswa junior merasa tertekan untuk memenuhi permintaan senior, karena dianggap sebagai sesuatu yang lazim. Konsekuensi juga menanti bagi mereka yang melanggar aturan atau tidak menjalankan tugas yang diberikan, termasuk hukuman seperti pulang paling akhir saat menjalani stase di Instalasi Bedah Sentral (IBS), bahkan hingga dini hari. Selain itu, pelanggaran juga dapat berujung pada hukuman fisik seperti berdiri selama setengah jam atau evaluasi khusus.
Persidangan ini menjadi sorotan karena membuka tabir dugaan praktik yang tidak sehat di lingkungan pendidikan kedokteran spesialis. Implikasi dari sistem hierarki ini masih terus didalami untuk mengungkap kebenaran dan memastikan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif bagi seluruh mahasiswa.