Skandal Pengintipan di Harrods: Mohamed Al Fayed Diduga Rekam Pengunjung di Kamar Ganti

Mendiang konglomerat Mohamed Al Fayed kembali menjadi sorotan, kali ini terkait tuduhan serius mengenai praktik pengawasan ilegal di pusat perbelanjaan mewah Harrods. Tuduhan ini muncul dalam buku terbaru berjudul 'The Monster of Harrods' karya jurnalis Alison Kervin, yang mengungkap kesaksian mengejutkan dari mantan pengawal Al Fayed. Menurut sumber tersebut, Al Fayed diduga memerintahkan pemasangan kamera tersembunyi di area sensitif seperti kamar ganti pelanggan dan toilet, selama masa kepemimpinannya di Harrods.

Sumber yang dikenal sebagai 'Biggie' mengungkapkan bahwa selama Al Fayed menjabat sebagai pemilik Harrods, toko tersebut dipenuhi dengan kamera tersembunyi, yang dipasang di berbagai lokasi strategis, termasuk pintu masuk dan ruang ganti pelanggan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang pelanggaran privasi yang dialami oleh pengunjung yang tidak sadar bahwa mereka sedang diawasi. 'Biggie' juga mengklaim bahwa pemasangan kamera dan penyadapan telepon diperintahkan oleh kepala keamanan Harrods saat itu, John Macnamara, yang merupakan mantan detektif kepolisian. Tujuan dari tindakan ini bukan hanya untuk pengawasan toko, tetapi juga untuk memenuhi hasrat Al Fayed terhadap perempuan yang menarik perhatiannya.

Menurut kesaksian 'Biggie', para staf keamanan Harrods secara intensif memperhatikan layar monitor yang menampilkan rekaman dari kamera tersembunyi. Macnamara sering bertanya tentang perempuan yang menarik perhatian Al Fayed, dan terdengar tawa kecil ketika mereka menonton rekaman di ruang ganti. Kervin, penulis buku tersebut, mengklaim telah mewawancarai sekitar 60 saksi, korban, dan mantan karyawan Harrods. Ia menggambarkan suasana kerja di Harrods saat itu sebagai "seperti hidup dalam dunia The Truman Show" karena pantauan kamera yang tak kenal waktu dan tempat.

Seorang teknisi yang namanya disamarkan sebagai 'the Engineer' mengonfirmasi keberadaan alat perekam di hampir seluruh sudut toko. Menurutnya, tidak ada satu pun orang yang kebal dari pengawasan, mulai dari direktur keuangan, sopir, hingga sesama pengawal. 'Kami harus memastikan semuanya berfungsi dan semua rekaman tersimpan rapi. Terkadang Al Fayed meminta untuk melihat atau mendengar rekaman tertentu,' tuturnya.

Tahun lalu, Al Fayed juga dituduh melakukan kekerasan seksual berantai menyusul penayangan dokumenter berjudul 'Al Fayed: Predator at Harrods' produksi BBC. Hingga kini lebih dari 500 korban serta saksi telah melapor. Emma Jones, seorang pengacara hak asasi manusia yang mewakili sejumlah korban, menyebut temuan ini mengerikan dan menyerukan investigasi publik. 'Jika benar bahwa ada pengawasan tersembunyi di toilet atau ruang ganti, maka ini adalah pelanggaran serius terhadap hak privasi,' ujarnya.

Menanggapi tudingan yang tertuju pada mantan pemiliknya, pihak Harrods menyatakan keterkejutan dan kecaman. 'Catatan kami tidak menunjukkan keberadaan kamera di area yang melanggar privasi staf atau pelanggan,' ujar juru bicara Harrods. Polisi London (Scotland Yard) telah mengkonfirmasi bahwa mereka tengah menyelidiki setidaknya lima orang yang diduga membantu aksi-aksi Al Fayed.