Indonesia Defence 2025 Expo and Forum: Prabowo Subianto Dijadwalkan Membuka Pameran Alutsista Internasional

markdown Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) bersiap menggelar pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) bertaraf internasional, Indonesia Defence 2025 Expo and Forum. Acara yang dijadwalkan berlangsung selama empat hari, mulai 11 hingga 14 Juni 2025, di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran ini, direncanakan akan dibuka secara langsung oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Marsdya TNI (Purn.) Donny Ermawan Taufanto mengungkapkan, kehadiran Prabowo Subianto sebagai pembuka acara sangat diharapkan. "Beliau akan membuka Indo Defence ini. Mudah-mudahan tidak ada perubahan jadwal yang mendadak, sehingga beliau bisa hadir," ujar Wamenhan dalam acara media gathering di kantor Kemhan, Jakarta, pada Rabu (5/5/2025).

Menurut rencana, setelah membuka pameran, Prabowo Subianto akan melakukan peninjauan ke berbagai stan pameran. Selain itu, beliau juga dijadwalkan untuk bertemu dengan para kepala delegasi dari negara-negara peserta pameran.

Indonesia Defence 2025 Expo and Forum diperkirakan akan diikuti oleh 32 negara, yang masing-masing akan menampilkan paviliun negara mereka. Pameran ini akan menjadi platform bagi para produsen alutsista dari berbagai negara untuk memamerkan produk dan teknologi terbaru mereka.

Wamenhan Donny Ermawan Taufanto menekankan pentingnya pameran ini bagi industri pertahanan Indonesia. Menurutnya, pameran ini membuka kesempatan bagi para pembeli untuk bertemu langsung dengan produsen alutsista, baik dari dalam maupun luar negeri. "Ini kan kita buka suatu bursa. Bursa seperti itu ya, silakan datang ketemu antara si pembuat sama pembeli lah," jelasnya.

Pameran ini juga memberikan kesempatan bagi para produsen alutsista untuk berkolaborasi dan menjalin kemitraan. "Sesama penjual ini juga bisa saling berkolaborasi. Mereka punya kontrak-kontrak sistem senjata itu kadang-kadang tidak semuanya dibuat oleh satu pabrikan. Ada sub-subnya juga dari pabrikan-pabrikan lain. Nah itu nanti bisa saling mengisi ya, business matching seperti itu," imbuhnya.

Selain alutsista berteknologi tinggi, pameran ini juga akan menampilkan produk-produk pendukung seperti seragam militer dan perlengkapan lainnya yang diproduksi oleh industri dalam negeri. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang bagi industri dalam negeri untuk memperluas pasar mereka.

"Peluang menurut saya banyak sekali apalagi terutama industri-industri yang mungkin tidak perlu high-technologi lah ya, yang peralatan-peralatan. Contoh, seperti seragam-seragam, segala macem, peralatan, elmot, sepatu, segala macem. Saya rasa itu peluang yang bisa dimanfaatkan oleh industri-industri dalam negeri untuk dipromosikan," kata Wamenhan.

Penyelenggaraan Indo Defence 2025 Expo and Forum juga akan dihadiri oleh 13 menteri pertahanan dari berbagai negara. Lebih dari 1.180 perusahaan dari seluruh dunia akan terlibat dalam pameran ini.

Dengan mengusung tema 'Defence Partnership for Global Peace and Stability', Indo Defence 2025 menandai penyelenggaraan yang ke-10, menegaskan posisinya sebagai salah satu pameran pertahanan terkemuka di kawasan Asia Tenggara.