Jelang Idul Adha, Pedagang Kambing Dadakan di Kebumen Raup Berkah
Panen Rezeki di Tepi Jalan: Kisah Sukses Pedagang Kambing Dadakan di Kebumen
Menjelang perayaan Idul Adha, pemandangan berbeda menghiasi tepi Jalan Raya Nasional III di wilayah Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen. Di sana, Jumali, seorang pria berusia 50 tahun, mendirikan lapak kambing dadakan yang telah menjadi tradisinya selama 14 tahun terakhir. Lokasi strategis di pinggir jalan nasional menjadi daya tarik utama bagi para pembeli yang mencari hewan kurban berkualitas.
Lapak Jumali selalu ramai dikunjungi pembeli yang datang dari berbagai daerah untuk mencari kambing dan domba jantan. Hewan-hewan ini diperuntukkan untuk keperluan kurban, aqiqah, maupun untuk menambah koleksi hewan ternak. Dengan dibantu lima orang karyawan yang bekerja secara bergantian selama 24 jam, Jumali hanya membuka lapaknya selama satu minggu menjelang Idul Adha.
Jumali mengungkapkan bahwa lokasi jualannya sangat strategis karena berada di jalur yang ramai dilintasi kendaraan dari berbagai daerah. Dia juga menjadi satu-satunya pedagang kambing yang berjualan di sepanjang jalur tersebut saat musim kurban tiba. Hal ini memberikan keuntungan tersendiri baginya karena tidak ada pesaing di sekitar lokasi.
Harga kambing dan domba yang ditawarkan Jumali bervariasi, mulai dari Rp 2,5 juta hingga Rp 7 juta per ekor. Harga tersebut tergantung pada usia, berat badan, dan kondisi kesehatan hewan. Jumali selalu memastikan bahwa kambing dan domba yang dijualnya berkualitas dan memenuhi standar untuk dijadikan hewan kurban.
Selain pembeli lokal, lapak Jumali juga menarik perhatian para pengguna jalan dari luar daerah. Beberapa di antara mereka bahkan sengaja berhenti untuk membeli hewan ternak. Jumali mengaku bahwa ada pembeli yang datang dari Tasikmalaya, Magelang, dan Banyumas. Dalam sehari, ia mampu menjual hingga delapan ekor kambing.
Momen Idul Adha menjadi masa panen keuntungan bagi Jumali. Penghasilan yang didapatkannya selama seminggu berjualan kambing dadakan dapat meningkatkan perekonomian keluarganya. Bagi Jumali, berjualan kambing di pinggir jalan nasional saat musim kurban bukan hanya sekadar mencari keuntungan, tetapi juga menjadi bagian dari tradisi dan budaya masyarakat Kebumen.