Temuan Kasus COVID-19 di Jakarta Timur Picu Kewaspadaan Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan Jakarta Timur meningkatkan kewaspadaan setelah terdeteksi dua warga positif COVID-19 pada awal Mei 2025. Meskipun kedua pasien telah dinyatakan sembuh, temuan ini menjadi perhatian serius di tengah peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy, mengungkapkan bahwa dua warga tersebut berasal dari Kecamatan Cipayung dan Cakung. Mereka terdeteksi positif COVID-19 saat menjalani skrining di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta dan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sintanala Tangerang. Ironisnya, kedua pasien dirawat di rumah sakit bukan karena COVID-19, melainkan karena penyakit lain yang tidak disebutkan dalam data.

"Jadi, dua pasien dari RSPI dan RS Sintanala Tangerang yang dirawat, bukan karena COVID-19. Tapi skrining COVID-19, hasilnya positif. Kalau sakitnya apa, tak ada di data," ujar Herwin.

Menanggapi situasi ini, Sudin Kesehatan Jakarta Timur mengambil langkah-langkah preventif dengan mengintensifkan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat mengenai pentingnya protokol kesehatan. Salah satu langkah yang ditekankan adalah penggunaan masker, terutama bagi mereka yang merasa sakit atau berada di tempat keramaian.

Herwin menambahkan bahwa langkah-langkah ini sejalan dengan surat edaran Kementerian Kesehatan yang menekankan peningkatan promosi kesehatan sebagai respons terhadap potensi peningkatan kasus COVID-19. Kementerian Kesehatan sebelumnya telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap COVID-19 dan potensi wabah lainnya, mengingat adanya peningkatan kasus di beberapa negara Asia, seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura. Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Murti Utami, menyatakan bahwa sejak minggu ke-12 tahun 2025, terjadi peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara kawasan Asia.

Langkah-langkah yang diambil oleh Dinas Kesehatan Jakarta Timur ini diharapkan dapat meminimalisir potensi penyebaran COVID-19 dan melindungi masyarakat dari risiko penularan. Kewaspadaan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat menjadi kunci dalam menghadapi situasi ini.