Kebumen Dorong Pemanfaatan Cabai Kering untuk Tekan Inflasi dan Stabilkan Harga
Kebumen Dorong Pemanfaatan Cabai Kering untuk Tekan Inflasi dan Stabilkan Harga
Pemerintah Kabupaten Kebumen gencar mengkampanyekan penggunaan cabai kering sebagai solusi atas fluktuasi harga cabai di pasaran. Langkah ini diyakini mampu meredam dampak inflasi dan menjamin ketersediaan cabai bagi masyarakat dengan harga yang lebih stabil. Inisiatif ini diungkapkan oleh Wakil Bupati Kebumen, Zaeni Miftah, usai kegiatan silaturahmi di Masjid Nurul Huda, Desa Kaibon, Kecamatan Ambal, beberapa waktu lalu.
Menurut Zaeni, cabai kering menawarkan solusi ekonomis dan praktis bagi masyarakat. Proses pembuatannya relatif sederhana, dan daya simpannya yang jauh lebih lama dibandingkan cabai segar menjadi keunggulan utama. Hal ini akan berdampak pada penghematan pengeluaran rumah tangga dan menjamin ketersediaan cabai sepanjang tahun. "Cabai kering mampu disimpan berbulan-bulan tanpa mengurangi cita rasanya," ujar Zaeni dalam keterangan resminya.
Kebumen, sebagai salah satu daerah penghasil cabai utama di Jawa Tengah, memiliki potensi besar dalam pengembangan industri cabai kering. Pemanfaatan potensi ini diyakini mampu memberikan dampak signifikan, baik bagi perekonomian masyarakat maupun dalam upaya menekan laju inflasi. Pemerintah Kabupaten Kebumen pun berkomitmen penuh mendukung program ini dengan menyediakan fasilitas pengolahan cabai kering dan menjalin kerjasama dengan PT. JTAB sebagai mitra penampung hasil produksi.
Kerja sama dengan PT. JTAB diharapkan mampu menjamin akses pasar bagi para petani dan mendorong peningkatan produksi cabai kering. Langkah ini menjadi bagian integral dari strategi pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga cabai di tingkat petani. Dengan harga jual yang terjaga, petani akan termotivasi untuk meningkatkan produktivitas dan berkontribusi pada ketahanan pangan daerah.
Lebih jauh, Zaeni menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat dalam mendukung program ini. Di tengah tantangan efisiensi anggaran, keterlibatan aktif seluruh pihak menjadi kunci keberhasilan program. "Prinsip kebersamaan, seperti pepatah 'berat sama dipikul, ringan sama dijinjing', sangat relevan dalam konteks ini," imbuhnya.
Selain isu cabai, Wakil Bupati juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap anak-anak dalam penggunaan gawai di era digital. Ia mengingatkan para orang tua akan potensi bahaya yang mengintai anak-anak, seperti keterlibatan dalam judi online dan akses terhadap konten pornografi. Pemantauan dan pembinaan yang intensif diperlukan untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif teknologi.
Program pemanfaatan cabai kering ini diharapkan tidak hanya mengatasi masalah fluktuasi harga cabai, tetapi juga mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat dan penguatan ketahanan pangan di Kabupaten Kebumen. Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan serupa dan menciptakan solusi inovatif di sektor pertanian.