Lumajang Serukan Idul Adha Tanpa Plastik: Masjid dan Musala Diimbau Gunakan Wadah Ramah Lingkungan untuk Daging Kurban

Pemerintah Kabupaten Lumajang mengambil langkah proaktif dalam mengurangi dampak lingkungan selama perayaan Idul Adha tahun ini. Menyadari potensi peningkatan signifikan sampah plastik akibat pembagian daging kurban, Pemkab Lumajang mengeluarkan imbauan kepada seluruh masjid dan musala di wilayahnya untuk tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai.

Inisiatif ini bertujuan untuk meminimalisir timbunan limbah plastik yang kerap menjadi masalah pasca perayaan hari raya kurban. Agus Rohman Rozaq, Pelaksana Harian Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang, menjelaskan bahwa pihaknya memperkirakan jumlah hewan kurban di Lumajang mencapai ribuan ekor, meliputi sapi, kambing, dan domba. Jika setiap pembagian daging kurban menggunakan kantong plastik, maka potensi sampah plastik yang dihasilkan akan sangat besar.

Rozaq mencontohkan, jika setiap kambing atau domba daging kurbannya dibungkus dengan rata-rata 15 kantong plastik, maka total limbah plastik yang dihasilkan bisa mencapai puluhan ribu lembar. Angka tersebut belum termasuk penggunaan plastik untuk membungkus daging sapi. Oleh karena itu, Pemkab Lumajang mengajak masyarakat untuk beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Sebagai solusi, masyarakat diimbau untuk menggunakan wadah-wadah tradisional dan berkelanjutan, seperti:

  • Besek bambu
  • Daun pisang
  • Daun jati
  • Membawa wadah sendiri dari rumah

Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam menanggulangi polusi plastik, yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mengenai Penghentian Polusi Plastik. Di tingkat lokal, inisiatif ini juga mendukung Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang yang mengatur Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai.

Rozaq menegaskan bahwa tujuan utama dari imbauan ini adalah untuk mendorong perubahan perilaku jangka panjang di masyarakat terkait konsumsi plastik sekali pakai. Ia menambahkan bahwa ibadah kurban akan menjadi lebih bermakna jika dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

"Kurban adalah bagian dari ibadah. Namun, ibadah ini akan menjadi lebih bermakna jika turut serta menjaga ciptaan Tuhan lainnya yakni bumi dan lingkungan kita," ujarnya. "Mari bersama-sama mewujudkan Idul Adha yang bersih, sehat, dan berwawasan lingkungan."