Klub futsal wanita Brasil, Celemaster Uruguaianense, mengambil langkah tegas dengan memberhentikan salah satu pemainnya, Marcela Soares, setelah diketahui menjual konten dewasa di platform online. Keputusan ini menuai beragam reaksi dan membuka diskusi tentang batasan antara kehidupan pribadi atlet dan kewajiban profesional.

Marcela Soares, yang membela Celemaster Uruguaianense, tim yang dikenal sebagai salah satu kekuatan dominan dalam Campeonato Gaucho (liga futsal utama di Brasil) dengan sembilan gelar juara, mengakui bahwa dirinya terpaksa mengambil langkah tersebut untuk meningkatkan pendapatan finansialnya. Ia mengungkapkan rasa kecewa atas perlakuan klub terhadapnya, merasa dihakimi dan dikucilkan atas keputusannya. Menurutnya, tidak ada klausul spesifik dalam kontraknya yang melarang aktivitas semacam itu.

"Saya merasa dihakimi dan dikucilkan. Tidak ada klausul yang melarang saya membuat video ini," ujarnya.

Persoalan ini kemudian berlanjut ke ranah hukum, di mana Marcela Soares mengajukan tuntutan kompensasi sebesar Rp 309 juta kepada klub atas gaji yang belum dibayarkan. Namun, pengadilan menolak tuntutan tersebut, memperkuat posisi klub dalam kasus ini.

Kasus Marcela Soares menyoroti tantangan yang dihadapi para atlet, khususnya di cabang olahraga yang kurang populer, dalam mencari stabilitas finansial. Keputusannya untuk menjual konten dewasa, meskipun kontroversial, mencerminkan perjuangannya untuk mencapai kemandirian finansial. Ia menyayangkan bahwa jika pendapatan dari futsal mencukupi, ia tidak akan mengambil jalan tersebut. Peristiwa ini meninggalkan luka mendalam bagi Marcela, yang meninggalkan dunia futsal dengan perasaan campur aduk.

"Ini menyedihkan, tetapi saya meninggalkan olahraga ini dengan hati nurani yang bersih. Jika saya mendapatkan keuntungan finansial dari olahraga ini maka saya tidak akan melakukannya (menjual konten dewasa-red)," paparnya.

Berikut adalah poin-poin penting dalam kasus ini:

• Pemecatan Marcela Soares: Celemaster Uruguaianense memberhentikan Marcela Soares karena menjual konten dewasa.
• Alasan Finansial: Marcela mengaku melakukan hal tersebut untuk menambah pemasukan.
• Tuntutan Hukum: Marcela sempat menuntut klub, namun ditolak pengadilan.
• Reaksi Marcela: Ia merasa dihakimi dan menyayangkan kondisi finansial yang memaksanya mengambil keputusan tersebut.
• Dampak: Kasus ini memicu perdebatan tentang batasan antara kehidupan pribadi atlet dan kewajiban profesional, serta tantangan finansial yang dihadapi atlet di cabang olahraga yang kurang populer.