Impian Haji Furoda Tertunda: Artis dan Calon Jemaah Telan Kekecewaan
Penantian Panjang Berujung Pilu: Kisah Para Calon Jemaah Haji Furoda
Rencana menunaikan ibadah haji melalui jalur furoda, yang menjanjikan keberangkatan tanpa antrean panjang, harus kandas bagi sejumlah calon jemaah tahun ini. Penantian akan visa yang tak kunjung terbit hingga mendekati puncak haji, memaksa mereka untuk mengubur impian sementara waktu.
Beberapa nama populer di dunia hiburan Tanah Air pun merasakan pahitnya penundaan ini. Wendi Cagur, komedian ternama, bersama sang istri, harus merelakan niat suci mereka setelah visa yang diharapkan tak kunjung datang. Meski segala persiapan telah dilakukan, takdir berkata lain.
"Indahnya cara Allah SWT mencintai kami. Kami berdua belum diizinkan untuk berangkat haji tahun ini," tulis Wendi dan istri dalam sebuah unggahan di media sosial, mencoba menerima kenyataan dengan lapang dada.
Aktor Teuku Wisnu juga mengalami nasib serupa. Ia telah mempersiapkan diri untuk berangkat pada tanggal 27 Mei, namun hingga saat ini belum ada kepastian mengenai visanya. Suami dari Shireen Sungkar ini pun bersiap untuk mencari alternatif lain jika visanya tidak kunjung terbit.
"Wallahualam info kapan kabarnya gak tahu, cuma kalau misal dibilang berangkatnya rencana kan tanggal 27 Mei, insyaallah harusnya, tapi kan belum ada kabar sampai sekarang," ungkap Teuku Wisnu, menunjukkan ketidakpastian yang dialaminya.
Kimberly Ryder, aktris yang memiliki darah campuran Makassar-Inggris, juga merasakan kekecewaan yang mendalam. Ia mengaku telah mempersiapkan diri secara lahir dan batin untuk menunaikan ibadah haji tahun ini, namun akhirnya harus menerima kenyataan bahwa visanya tidak kunjung terbit. Kimberly berencana untuk kembali mendaftar di tahun mendatang.
Ruben Onsu, presenter yang baru saja memeluk agama Islam pada awal bulan Ramadan lalu, juga harus menunda niat baiknya untuk beribadah haji. Ketidakjelasan visa furoda menjadi penghalang bagi Ruben untuk mewujudkan impiannya.
Tidak hanya para pesohor, Naufal (31) dan istrinya, calon jemaah haji furoda asal Kebumen, Jawa Tengah, juga mengalami nasib serupa. Mereka telah melengkapi semua berkas pendaftaran, menyelesaikan pembayaran, dan mengikuti manasik haji, namun kenyataan berkata lain.
"Pasrah dan coba menguatkan mental kayak harus kuat sama ikhlas gitu," ujar Naufal, mencoba tegar menghadapi situasi yang tidak sesuai harapan. Sang istri pun turut merasakan kesedihan yang sama.
Pemerintah Arab Saudi Tidak Menerbitkan Visa Furoda
Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) telah mengonfirmasi bahwa pemerintah Arab Saudi tidak menerbitkan visa furoda untuk tahun ini. Kepastian ini didapatkan setelah AMPHURI melakukan koordinasi dengan Kementerian Haji dan Umrah di Makkah, Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah, serta Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama.
Kerugian Miliaran Rupiah Menghantui Travel Haji
Tidak hanya calon jemaah, pihak travel haji pun merasakan dampak dari tidak adanya penerbitan visa furoda ini. Ketua Bidang Humas dan Media DPP AMPHURI, Abdullah Mufid Mubarok, memperkirakan kerugian yang dialami bisa mencapai miliaran rupiah, terutama bagi travel yang memberangkatkan puluhan jemaah.
"Saya masih belum bisa menghitung, yang jelas di atas Rp 100 (juta)an. Kalau jumlah jemaahnya misalnya sampai 50 ke atas ya sudah di atas Rp 1 M Rp 2 M," ungkap Mufid, yang juga merupakan pemilik travel haji dan umrah.
Mufid menjelaskan bahwa banyak travel telah melakukan input dan pembayaran untuk layanan masa'ir (layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina), namun visa tak kunjung terbit. Bahkan, ada beberapa travel yang telah meningkatkan kelas hotel dari bintang 3 ke bintang 5, sehingga mengalami kerugian yang lebih besar.
Penerbitan visa furoda sepenuhnya berada di bawah kewenangan pemerintah Arab Saudi. Visa ini memang bersifat non-kuota dan tidak dapat dipastikan, sehingga risiko penundaan atau pembatalan selalu ada.