Visa Furoda Terkendala, Kerugian Travel Haji Boby Rachman Diperkirakan Capai Ratusan Juta Rupiah

Artis peran dan pengusaha travel haji, Boby Rachman, mengungkapkan potensi kerugian yang dialaminya akibat tidak terbitnya visa furoda untuk musim haji tahun ini. Kerugian yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah ini menjadi pukulan telak bagi bisnisnya. Boby masih enggan memberikan angka pasti, namun ia memperkirakan kerugian pribadi yang ditanggungnya mencapai sekitar Rp 800 juta.

Boby menjelaskan bahwa angka tersebut masih merupakan estimasi dan akan lebih jelas setelah musim haji selesai. Ia juga menyadari bahwa beberapa penyelenggara travel haji lainnya mengalami kerugian yang jauh lebih besar, bahkan mencapai puluhan miliar rupiah. Meskipun demikian, Boby berusaha tetap tenang dan menjalin komunikasi yang baik dengan para calon jemaah haji yang terdampak.

Menghadapi situasi yang tidak menguntungkan ini, Boby telah menyiapkan beberapa solusi alternatif untuk para jemaahnya. Ia menawarkan beberapa opsi, yang kemudian dipilih sendiri oleh para jemaah. Prioritas utamanya adalah memastikan jemaah tetap merasa dihargai dan tenang di tengah ketidakpastian ini.

Boby berencana untuk mengadakan diskusi dengan para jemaah pada pertengahan Mei mendatang. Dalam pertemuan tersebut, mereka akan membahas secara mendalam situasi yang terjadi dan mencari solusi terbaik bersama. Boby menegaskan komitmennya untuk bertanggung jawab penuh atas situasi ini. Ia siap menawarkan opsi pengembalian dana kepada jemaah jika itu menjadi pilihan terbaik bagi mereka.

Boby juga meminta pengertian dan kesabaran dari para jemaah, terutama terkait dengan proses pengembalian dana. Ia berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kewajibannya secepat mungkin. Situasi ini menjadi tantangan berat bagi Boby, namun ia berkomitmen untuk menjaga kepercayaan para jemaah dan mencari solusi terbaik bagi semua pihak yang terlibat.

Berikut adalah opsi yang ditawarkan kepada jemaah:

  • Rencana B
  • Rencana C
  • Pengembalian Dana

Boby Rachman menekankan bahwa komunikasi dan transparansi adalah kunci dalam menghadapi situasi sulit ini. Ia berharap dapat menyelesaikan masalah ini dengan baik dan menjaga hubungan baik dengan para jemaah haji.