Puluhan Kilogram Sabu Terungkap di Masalembu: Sorotan pada Pengawasan Maritim yang Rentan
Kelemahan Pengawasan Laut Terungkap dalam Penemuan Sabu di Masalembu
Penemuan sabu seberat 35 kilogram di perairan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi indikasi serius terhadap celah keamanan maritim di wilayah tersebut. Peristiwa ini memicu kekhawatiran akan lemahnya pengawasan yang memungkinkan peredaran narkoba dalam skala besar.
Direktur Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obatan Terlarang (P2NOT) Jawa Timur, Zamrud Khan, mengungkapkan keprihatinannya atas insiden ini. Menurutnya, temuan tersebut merupakan bukti nyata bahwa pengawasan di wilayah perairan, khususnya di sekitar Pulau Masalembu, masih sangat minim. Kondisi ini dimanfaatkan oleh jaringan narkoba untuk melancarkan aksinya.
Zamrud menambahkan, meski penemuan narkoba dalam jumlah kecil (satu hingga dua kilogram) relatif sering terjadi di Madura, penemuan dalam skala puluhan kilogram seperti ini merupakan sinyal bahaya. Hal ini mengindikasikan bahwa jalur laut menjadi pintu masuk utama bagi peredaran narkoba di wilayah tersebut.
Dugaan Konflik Antar-Bandar dan Strategi Penanganan yang Modern
Lebih lanjut, Zamrud menduga bahwa temuan ini mungkin terkait dengan konflik antar-bandar narkoba yang saling bersaing untuk menguasai wilayah distribusi di Jawa Timur. Persaingan ini mendorong mereka untuk mencari cara baru dalam menyelundupkan narkoba, termasuk memanfaatkan celah keamanan di perairan.
"Ini bisa saja bagian dari perang antar-jaringan yang ingin menguasai jalur distribusi narkoba di kawasan Jawa Timur," ujarnya.
Dalam konteks penegakan hukum, Zamrud menekankan bahwa Polri dan BNN memiliki peran krusial dalam menjaga keamanan wilayah Jawa Timur dari ancaman narkoba. Kedua institusi ini memiliki kewenangan khusus yang diberikan oleh negara, termasuk hak penyadapan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Zamrud menegaskan perlunya perubahan pendekatan dalam penanganan kasus narkoba. Strategi konvensional dinilai tidak lagi efektif dalam menghadapi kejahatan yang semakin kompleks ini. Ia menyerukan agar penegakan hukum dilakukan dengan cara yang lebih modern dan selalu mengikuti perkembangan modus operandi jaringan narkoba.
"Penanganan narkoba tidak bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Tapi selalu update dan modernisasi. Tidak dengan cara konvensional lagi," ujarnya.
Kasus penemuan sabu di Masalembu ini menjadi panggilan untuk meningkatkan pengawasan maritim dan memperkuat kerja sama antar-instansi dalam memerangi peredaran narkoba. Selain itu, perlu adanya strategi yang inovatif dan adaptif dalam menghadapi ancaman narkoba yang terus berkembang.