Gubernur Maluku Utara Tekankan Integritas Pengelolaan Koperasi Merah Putih Guna Hindari Masalah Hukum
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, menyoroti pentingnya integritas dalam pengelolaan Koperasi Merah Putih yang tersebar di 1.185 desa dan kelurahan di seluruh Maluku Utara. Penekanan ini bertujuan untuk mencegah potensi masalah hukum di kemudian hari.
Pernyataan tersebut disampaikan saat peluncuran Koperasi Merah Putih yang berlangsung di aula kantor Gubernur Maluku Utara, Sofifi. Dalam acara tersebut, Sherly secara simbolis menyerahkan akta notaris Koperasi Merah Putih kepada para bupati dan wali kota sebagai simbol dimulainya operasional koperasi.
"Koperasi Merah Putih bukan hanya sekadar instrumen ekonomi, tetapi juga wadah perjuangan masyarakat. Saya mengajak seluruh pihak, mulai dari jajaran pemerintah provinsi, kabupaten, kota, hingga pengurus koperasi di tingkat desa, untuk menjunjung tinggi integritas dalam setiap aspek pengelolaan," ujarnya.
Sherly menekankan bahwa modal bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat dalam bentuk pinjaman harus dikelola secara bertanggung jawab dan transparan. Dana tersebut, menurutnya, merupakan amanah dari rakyat dan harus dikembalikan. Pengelolaan yang bijaksana akan menjadi kunci keberhasilan koperasi dan menghindarkannya dari jeratan masalah hukum.
Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi pencapaian Maluku Utara dalam pembentukan Koperasi Merah Putih yang telah mencapai 100 persen di seluruh desa dan kelurahan. Ia menyebut pencapaian ini sebagai langkah awal yang luar biasa dan selanjutnya akan fokus pada pembangunan dan operasionalisasi koperasi.
Budi Arie Setiadi juga meminta para bupati dan wali kota untuk segera mengirimkan data terkait proyek percontohan pengembangan koperasi, sebagai langkah strategis untuk mempercepat kemajuan koperasi di daerah masing-masing.
Lebih lanjut, Sherly menegaskan bahwa keberhasilan pembentukan koperasi ini merupakan hasil sinergi yang kuat antara berbagai tingkatan pemerintahan, dengan peran aktif dari para kepala desa dan lurah sebagai garda terdepan.
Sherly juga menekankan pentingnya pemilihan jenis usaha yang produktif dan berkelanjutan bagi koperasi. Usaha yang tepat akan memastikan koperasi tetap aktif, memberikan manfaat bagi anggota, dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi desa. "Desa yang kuat akan membangun negara yang kuat, dan pada akhirnya membawa Indonesia menuju kemajuan," pungkas Sherly.