Trump Meradang: Bantah Klaim Ditolak Harvard, Serang Balik Jurnalis Wolff

Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump, membantah dengan keras klaim yang menyebutkan dirinya pernah ditolak oleh Universitas Harvard. Bantahan ini muncul sebagai respons terhadap tuduhan yang dilontarkan oleh jurnalis Michael Wolff, yang menuding bahwa sikap keras Trump terhadap Harvard didasari oleh pengalaman pahit ditolak masuk ke universitas tersebut.

Melalui platform media sosial Truth Social, Trump mengecam Wolff sebagai "jurnalis kelas tiga" dan menyebut klaim tersebut sebagai kebohongan besar. "Michael Wolff, seorang jurnalis kelas tiga, yang bahkan ditertawakan oleh media murahan, baru-baru ini mengatakan bahwa satu-satunya alasan saya 'menghantam' Harvard adalah karena saya pernah mendaftar ke sana dan ditolak," tulis Trump. "Itu cerita yang sepenuhnya SALAH. Saya tidak pernah mendaftar ke Harvard."

Trump menekankan bahwa dirinya adalah lulusan Wharton School of Finance di Universitas Pennsylvania, dan bukan Harvard. Pernyataan ini merupakan tanggapan atas komentar Wolff dalam sebuah podcast yang menyebut Trump memiliki "dendam" terhadap Harvard. Wolff berpendapat bahwa Trump membutuhkan musuh, dan Harvard, dengan segala simbolismenya, sangat cocok dengan karakter "pertunjukan Trump".

Wolff menambahkan, bahwa Trump selalu menyimpan dendam terhadap kalangan Ivy League dan menganggap kebencian Trump terhadap Harvard tidak bisa dijelaskan secara rasional. Wolff bersikeras bahwa Trump memang tidak diterima di Harvard.

Di tengah kontroversi ini, Trump terus meningkatkan kritiknya terhadap Harvard. Pemerintahannya sebelumnya telah mencabut dana sebesar 100 juta dollar AS dari universitas tersebut. Sejak Trump menjabat, total dana hibah dan kontrak yang dicabut mencapai lebih dari 3 miliar dollar AS. Trump menuduh Harvard gagal mengambil tindakan tegas terhadap antisemitisme di kampus serta melakukan diskriminasi rasial dalam proses penerimaan mahasiswa dan perekrutan staf.

Merespons tuduhan Wolff, Trump menyerang balik dengan mengatakan bahwa sang jurnalis hanya berusaha mencari perhatian karena buku terbarunya tidak laku. "Dia kesal karena bukunya tentang saya benar-benar GAGAL. Tak ada yang membelinya karena reputasinya sebagai jurnalis begitu buruk!" tulis Trump.

Sebelumnya, putra Trump, Barron Trump, juga sempat diisukan ditolak Harvard. Namun, Ibu Negara Melania Trump dengan tegas membantah kabar tersebut. "Barron tidak pernah mendaftar ke Harvard, dan klaim bahwa dia, atau siapa pun atas namanya, pernah mengajukan pendaftaran adalah sepenuhnya salah," tegas juru bicara Melania. Barron Trump diketahui telah menyelesaikan tahun pertamanya di Universitas New York (NYU) pada bulan lalu.