Kontroversi Jual Beli 'Pahala' Marak di Platform E-commerce

Fenomena unik sekaligus kontroversial muncul di dunia maya, di mana sejumlah penjual menawarkan produk 'pahala' di berbagai platform e-commerce populer. Praktik yang mengundang beragam reaksi ini, memicu perdebatan etis dan religius di kalangan warganet.

Beberapa tangkapan layar yang beredar luas di media sosial, memperlihatkan adanya 'pahala' yang diperjualbelikan dengan harga bervariasi, mulai dari ratusan hingga puluhan ribu rupiah. Bahkan, beberapa waktu lalu sempat ditemukan adanya penawaran 'tiket surga' dan 'kunci masuk surga', meskipun kini sulit ditemukan kembali di platform tersebut. Fenomena ini sontak menjadi viral dan memicu berbagai komentar dari warganet. Beberapa pengguna media sosial mengaku pernah mengirimkan paket 'pahala' sebagai kurir, sementara yang lain menganggap tindakan jual beli 'pahala' ini sebagai sesuatu yang tidak masuk akal dan hanya dilakukan oleh orang-orang yang iseng.

Ada pula yang berpendapat bahwa pembelian 'pahala' ini sama saja dengan bersedekah, apalagi jika nominalnya kecil. Namun, ada pula yang melihatnya sebagai solusi untuk memenuhi minimum belanja agar mendapatkan gratis ongkos kirim. Selain di Shopee, praktik penjualan 'pahala' juga ditemukan di platform Tokopedia. Salah satu toko bahkan menjelaskan bahwa donasi yang terkumpul akan disalurkan kepada pihak yang membutuhkan setelah mencapai jumlah tertentu. Penjual tersebut juga menekankan komitmennya untuk menjaga amanah dan bertanggung jawab kepada Tuhan.

Berikut adalah beberapa komentar warganet yang berhasil dihimpun:

  • @anggeschan: "Saya kurir, saya pernah ngirim paket ini. dan penuh bangga menyampaikan paket pahala ini. ?"
  • @al.nura08: "Yang jual gabut,lebih gabut lagi yang beli??"
  • @_ayatibanaswa.fm: "Ya sama aja sedekah kalo 100 perak ,pantesan dia bilangnya pahala ?"
  • @montinue: "Bukan kehabisan ide. Kadang total belanja 29.900, sedangkan gratis ongkir minimal 30rb, ya pahala solusinya. Biar nyentuh nominal yg dituju aja..."

Saat ini, pihak platform e-commerce terkait masih belum memberikan tanggapan resmi mengenai fenomena penjualan 'pahala' ini. Diharapkan ada klarifikasi lebih lanjut mengenai apakah praktik ini melanggar kebijakan platform atau tidak.