Menjelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Madiun Merosot Tajam
Keresahan melanda para pedagang hewan kurban di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, seiring mendekatnya Hari Raya Idul Adha. Pasar Hewan Bajulan, Kecamatan Saradan, yang biasanya ramai, kini terlihat lesu. Para pedagang mengeluhkan penurunan drastis penjualan hewan kurban dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Suwardi, seorang peternak sapi dari Kecamatan Kare, mengungkapkan kekhawatirannya. Ia mengatakan bahwa separuh dari 40 ekor sapi yang siap dijual di kandangnya masih belum laku. "Tahun lalu, seminggu sebelum Idul Adha, setengah stok sapi sudah terjual. Tapi tahun ini, beberapa hari menjelang hari raya, penjualannya sangat sepi," ujarnya.
Kondisi ini sangat kontras dengan tahun sebelumnya, di mana permintaan hewan kurban sudah mulai meningkat jauh hari sebelum Idul Adha. Suwardi menduga, salah satu penyebabnya adalah kondisi ekonomi masyarakat yang sedang tidak stabil.
Meski harga sapi kurban sedikit naik dibandingkan tahun lalu, Suwardi menambahkan bahwa kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan, apalagi jika pembeli datang langsung ke kandang dan melakukan negosiasi. Harga sapi kurban saat ini berkisar Rp 25 juta per ekor.
"Pembeli masih bisa melakukan penawaran harga, terutama jika datang langsung ke kandang," jelasnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Agung, seorang pedagang kambing. Agung mengatakan bahwa penjualan kambingnya menurun drastis dibandingkan tahun lalu. Jika tahun lalu ia bisa menjual hingga 50 ekor kambing, tahun ini ia baru menjual 20 ekor. "Padahal Idul Adha sudah di depan mata. Harga kambing pun sudah turun di bawah Rp 3,5 juta," keluhnya.
Agung menduga, penurunan daya beli masyarakat akibat hasil panen yang kurang memuaskan menjadi penyebab utama sepinya penjualan hewan kurban. Ia berharap, dalam dua hari menjelang Idul Adha, penjualan hewan kurban dapat meningkat secara signifikan.
Para pedagang hewan kurban di Madiun kini hanya bisa berharap agar kondisi ekonomi masyarakat segera membaik, sehingga daya beli mereka terhadap hewan kurban juga meningkat. Mereka juga berharap agar pemerintah daerah dapat memberikan solusi bagi para pedagang hewan kurban, agar mereka tidak mengalami kerugian yang lebih besar.