Menoragia: Adakah Faktor Keturunan dalam Perdarahan Menstruasi Berlebihan?
Menoragia, atau perdarahan menstruasi berat (PMB), merupakan kondisi yang ditandai dengan menstruasi yang berlangsung lebih dari delapan hari dan volume darah yang keluar melebihi 80 mililiter per siklus. Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup perempuan dan seringkali menimbulkan pertanyaan mengenai penyebabnya, termasuk potensi faktor genetik.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dr. dr. Achmad Kemal Harzif, Sp.OG, Subsp.FER, menjelaskan bahwa keterkaitan genetik dengan menoragia bersifat kompleks dan tergantung pada penyebab spesifik yang mendasari kondisi tersebut. Ia menguraikan bahwa penyebab menoragia dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama: penyebab struktural (PALM) dan penyebab non-struktural (COIN).
-
PALM (Penyebab Struktural):
- Polip: Pertumbuhan abnormal pada lapisan rahim.
- Adenomyosis: Kondisi di mana jaringan endometrium tumbuh ke dalam dinding otot rahim.
- Leiomyoma (Miom): Tumor jinak pada rahim.
- Malignancy dan Hiperplasia: Kanker dan pertumbuhan berlebihan sel pada rahim.
-
COIN (Penyebab Non-Struktural):
- Coagulopathy: Gangguan pembekuan darah.
- Ovulatory Dysfunction: Gangguan ovulasi.
- Endometrial Dysfunction: Gangguan pada lapisan rahim.
- Iatrogenic: Penyebab terkait dengan prosedur medis.
- Not Yet Classified: Penyebab yang belum terklasifikasi.
Dr. Kemal mencontohkan bahwa beberapa kondisi seperti leiomyoma (miom) dan adenomyosis memiliki komponen genetik. Artinya, jika seorang ibu memiliki riwayat miom atau adenomyosis, ada kemungkinan anak perempuannya juga akan mengalami kondisi serupa. Selain itu, gangguan ovulasi seperti polycystic ovary syndrome (PCOS) juga memiliki faktor genetik selain dipengaruhi oleh gaya hidup.
Oleh karena itu, penting bagi perempuan yang memiliki riwayat keluarga dengan menoragia untuk lebih waspada dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Dr. Kemal menekankan pentingnya memantau kesehatan reproduksi anak perempuan dari ibu yang memiliki riwayat miom atau kista. Tujuannya adalah untuk mendeteksi dini potensi masalah yang sama dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul.
Dengan memahami potensi faktor genetik dan penyebab lain dari menoragia, perempuan dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan reproduksi mereka dan mencari penanganan yang tepat jika mengalami perdarahan menstruasi yang tidak normal.