Presiden Prabowo Subianto Dorong Swasembada Jagung Nasional Melalui Panen Raya di Bengkayang

markdown Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin acara panen raya jagung serentak kuartal II yang berlokasi di Dusun Kandasan, Desa Bange, Sanggau Ledo, Bengkayang, Kalimantan Barat. Acara ini menjadi simbol komitmen pemerintah dalam mewujudkan swasembada jagung nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.

Kedatangan Presiden Prabowo disambut antusias oleh masyarakat setempat, termasuk para siswa sekolah yang turut hadir menyaksikan momen penting ini. Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Perdagangan Budi Santoso, serta sejumlah pejabat tinggi dari Kepolisian Republik Indonesia.

Beberapa pejabat utama Polri yang hadir antara lain Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo, yang juga menjabat sebagai Pengawas Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan; Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Anwar, selaku Ketua Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan; Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho; dan Karo Binkar SSDM Polri Brigjen Langgeng, yang bertindak sebagai Wakil Ketua Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan.

Panen raya jagung serentak ini dilaksanakan secara hybrid, melibatkan 36 provinsi di seluruh Indonesia. Selain memimpin panen raya, Presiden Prabowo juga meresmikan pembangunan 18 gudang penampungan hasil jagung yang diperuntukkan bagi kelompok petani binaan Polri. Langkah ini diharapkan dapat mempermudah proses penyimpanan dan distribusi hasil panen, sehingga mengurangi risiko kerugian bagi petani.

Lebih lanjut, Presiden juga meresmikan pabrik pengering jagung (dryer) di lokasi yang sama. Keberadaan pabrik ini akan meningkatkan kualitas jagung yang dihasilkan, serta memperpanjang masa simpannya. Sebagai puncak acara, Presiden Prabowo memimpin pelepasan ekspor perdana hasil panen jagung ke Kuching, Malaysia, menandai terbukanya pasar internasional bagi produk jagung Indonesia.

Sinergi antara Polri dan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mewujudkan swasembada jagung nasional merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia. Polri, melalui gugus tugas ketahanan pangan, akan terus memberikan dukungan kepada Kementan dalam upaya mempercepat pencapaian swasembada jagung nasional melalui program tanam jagung serentak 2025 dan inisiatif lainnya. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produksi jagung nasional, mengurangi ketergantungan pada impor, dan meningkatkan kesejahteraan petani jagung di seluruh Indonesia.

Inisiatif ini bukan hanya tentang meningkatkan produksi jagung, tetapi juga tentang membangun kemandirian ekonomi bagi para petani. Dengan adanya gudang penampungan dan pabrik pengering, petani memiliki kontrol lebih besar terhadap hasil panen mereka, sehingga dapat memperoleh harga yang lebih baik. Selain itu, ekspor perdana ke Malaysia juga membuka peluang baru bagi petani untuk bersaing di pasar internasional.

Presiden Prabowo menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat dalam mewujudkan swasembada pangan. Ia juga mengapresiasi kerja keras para petani jagung yang telah berkontribusi dalam meningkatkan produksi jagung nasional. Presiden berharap, dengan adanya program-program yang berkelanjutan, Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dalam hal pangan, serta mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan bahkan menjadi eksportir utama di kawasan regional.