Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Sebabkan Wings Air Batalkan Penerbangan ke Maumere
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Sebabkan Wings Air Batalkan Penerbangan ke Maumere
Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berdampak pada operasional penerbangan di Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Maumere, Kabupaten Sikka. Maskapai Wings Air mengambil langkah preventif dengan membatalkan seluruh penerbangannya menuju Maumere pada Selasa, 11 Maret 2025, sebagai respon terhadap dua kali erupsi yang terjadi pagi hari tersebut. Informasi ini dikonfirmasi oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Partahian Panjaitan.
Partahian menjelaskan bahwa Wings Air, yang memiliki dua jadwal penerbangan terjadwal menuju Maumere pada hari tersebut, mengambil keputusan untuk membatalkan seluruh penerbangan tanpa memberikan penjelasan detail. Meskipun bandara Maumere dilaporkan tetap beroperasi normal, pihak UPBU menyerahkan konfirmasi terkait alasan pembatalan penerbangan kepada pihak maskapai. "Memang hari ini hanya ada dua penerbangan oleh Wings Air, tetapi mereka menyampaikan pembatalan penerbangan," ungkap Partahian saat dihubungi Kompas.com. "Yang menjadi alasan (batal terbang) silakan konfirmasi ke pihak airlines," tambahnya.
Pantauan langsung di lokasi oleh tim Kompas.com pada Selasa pagi memperlihatkan kondisi bandara yang relatif sepi. Hanya beberapa kendaraan roda dua dan satu kendaraan roda empat yang terparkir. Keadaan ini sangat berbeda dengan hari-hari normal di mana aktivitas penerbangan biasanya lebih ramai. Menariknya, pengamanan di pintu masuk bandara juga tampak minim. Informasi lebih lanjut dari petugas di lapangan menyebutkan bahwa pembatalan penerbangan ini merupakan langkah antisipasi atas dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami dua kali erupsi pada Selasa pagi. Erupsi pertama terjadi pukul 06.13 WITA dengan tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 800 meter di atas puncak, atau sekitar 2.384 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal teramati condong ke arah barat. Tidak sampai satu jam kemudian, tepatnya pukul 06.19 WITA, gunung tersebut kembali meletus dengan skala yang lebih besar. Tinggi kolom abu kali ini mencapai 1.500 meter di atas puncak, atau sekitar 3.084 meter di atas permukaan laut, dengan karakteristik serupa erupsi sebelumnya: warna abu kelabu, intensitas tebal, dan arah condong ke barat.
Meskipun Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere secara operasional masih berfungsi normal, keputusan Wings Air untuk membatalkan penerbangan menunjukkan keprihatinan terhadap potensi dampak abu vulkanik terhadap keselamatan penerbangan. Pembatalan ini juga menimbulkan ketidaknyamanan bagi penumpang yang telah merencanakan perjalanan menuju Maumere. Kejadian ini menyoroti pentingnya koordinasi yang baik antara otoritas bandara, maskapai penerbangan, dan lembaga vulkanologi dalam menghadapi potensi bahaya erupsi gunung berapi dan memastikan keselamatan publik.
Langkah-langkah antisipasi lebih lanjut terkait operasional penerbangan di Bandara Maumere masih terus dipantau dan dievaluasi. Pihak berwenang menghimbau masyarakat untuk tetap memantau informasi terkini mengenai aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.