Lapas Nabire Kembali Diterobos, Puluhan Narapidana Kabur dalam Rentang Waktu Sebulan
Gelombang Pelarian di Lapas Nabire: Dua Insiden dalam Sebulan Terakhir
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, mengalami serangkaian insiden pelarian narapidana yang mengkhawatirkan. Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, Lapas ini telah dua kali diterobos, menyebabkan puluhan narapidana berhasil melarikan diri.
Rangkaian Insiden Pelarian
- 7 Mei 2025: Tiga narapidana dilaporkan kabur dengan memanjat pagar Lapas. Ketiganya diduga memiliki afiliasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Puncak Jaya.
- 6 Juni 2025: Insiden kedua terjadi ketika 19 narapidana berhasil melarikan diri saat jam besuk. Modus operandi yang digunakan adalah menyamar dan menyusup di antara pengunjung. Diduga kuat, aksi ini telah direncanakan matang.
Total, sebanyak 22 narapidana telah melarikan diri dari Lapas Nabire dalam dua insiden ini. Dari jumlah tersebut, 14 di antaranya diduga kuat merupakan anggota KKB.
Pelarian Pertama: Tiga Napi KKB Panjat Pagar
Pada tanggal 7 Mei, tiga narapidana yang terafiliasi dengan KKB dilaporkan melarikan diri dengan memanjat pagar Lapas. Ketiga napi tersebut adalah Irinus Telenggen alias Sayur, Salam Telenggen alias Uras, dan Yomison Murib alias Biasa. Mereka masing-masing masih menjalani sisa hukuman 2 tahun, 19 tahun, dan lebih dari 7 tahun.
Ketiganya dikenal sebagai pelaku pembunuhan dan kepemilikan senjata api ilegal, serta terkait dengan aktivitas KKB di wilayah pegunungan Papua. Saat polisi melakukan olah TKP, terjadi kericuhan yang menyebabkan aparat mundur ke area aman.
Pelarian Kedua: 19 Napi Kabur Saat Jam Besuk
Pada tanggal 6 Juni, 19 narapidana berhasil kabur saat jam besuk. Modusnya adalah menyamar dan menyusup di antara pengunjung. Dua napi berpura-pura izin ke ruang registrasi, dan saat pintu dibuka, satu napi menyerang petugas menggunakan parang.
Akibat serangan tersebut, tiga petugas lapas mengalami luka-luka. Dua di antaranya mengalami luka serius di tangan akibat sabetan parang dan harus dirawat di rumah sakit. Dari 19 napi yang kabur, 11 di antaranya adalah anggota KKB dari kelompok yang berbeda-beda.
Tindakan Kepolisian dan Evaluasi Lapas
Kepolisian Resor (Polres) Nabire telah melakukan penyekatan di sejumlah titik, termasuk pelabuhan laut, bandara udara, dan jalan trans Nabire menuju Dogiyai, untuk mempersempit ruang gerak para narapidana yang kabur. Pihak Lapas Nabire juga berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk memperketat pengawasan dan standar pengamanan.
Razia dan Temuan Benda Terlarang
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan melakukan razia di Lapas Nabire pada tanggal 3 Juni. Hasilnya, aparat menemukan sejumlah benda terlarang yang diselundupkan di dalam lapas, termasuk 38 unit handphone ilegal, senjata tajam, dan noken bercorak Bintang Kejora.
Penemuan ini memicu penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap jaringan penyelundupan barang terlarang di dalam Lapas dan keterlibatan oknum petugas.
Pengejaran dan Penyelidikan Intensif
Saat ini, aparat kepolisian terus melakukan pengejaran terhadap para narapidana yang kabur, termasuk tiga napi KKB yang melarikan diri pada bulan Mei. Penyelidikan internal juga sedang berlangsung untuk mengungkap penyebab utama terjadinya pelarian dan memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.