Kunjungan Sepi Pengunjung, Pertokoan Kranji Bekasi Ditinggalkan Pembeli

Pertokoan Kranji, sebuah pusat perbelanjaan yang terletak strategis di Bekasi, kini menghadapi kenyataan pahit. Dulu ramai dikunjungi, kini suasananya sunyi senyap, mencerminkan perubahan perilaku konsumen dan tantangan ekonomi yang dihadapi para pedagang.

Lokasi Pertokoan Kranji memang strategis. Berada di Jalan Pantura, jalur utama yang menghubungkan Jakarta Timur dan Bekasi, serta dekat dengan Stasiun Kranji. Dahulu, kemudahan akses ini menjadi daya tarik utama bagi pengunjung. Hanya dengan berjalan kaki singkat dari stasiun dan menyeberangi jembatan penyeberangan, orang dapat langsung mencapai pusat perbelanjaan tersebut.

Dari luar, area parkir masih terlihat terisi beberapa kendaraan, memberikan kesan bahwa aktivitas perbelanjaan masih berlangsung. Namun, begitu memasuki area dalam pertokoan, suasana kontras langsung terasa. Keramaian dan kebisingan dari jalan raya seolah teredam, digantikan oleh keheningan yang mencekam.

Di lantai dasar, banyak toko tutup, menciptakan suasana gelap dan suram. Pintu-pintu rolling door dipenuhi dengan kertas bertuliskan 'Disewakan', menjadi simbol jelas bahwa bisnis di tempat ini sedang lesu. Tidak ada aktivitas berarti di lantai ini. Beberapa pedagang hanya terlihat duduk termenung, sementara yang lain sibuk dengan ponsel mereka, seolah mencari hiburan di tengah sepinya pembeli. Bahkan, tidak banyak pedagang yang berinisiatif menawarkan barang dagangan mereka.

Kondisi serupa juga terlihat di lantai satu. Lorong-lorong pertokoan sunyi senyap, tanpa suara tawar menawar atau obrolan antara penjual dan pembeli. Pedagang lebih memilih untuk berdiam diri di toko masing-masing, menjadikan suara lalu lintas dari jalan raya satu-satunya yang terdengar.

Kondisi semakin memprihatinkan di lantai dua. Eskalator rusak dan tidak berfungsi. Pintu-pintu kayu dan jendela kusam menambah kesan terbengkalai. Suasana di lantai ini benar-benar sunyi, seolah tidak ada kehidupan. Keadaan ini menunjukkan bahwa Pertokoan Kranji sedang mengalami masa sulit dan membutuhkan solusi untuk menarik kembali pengunjung dan menghidupkan kembali aktivitas perdagangan.