Kontroversi Sarco Pod Berlanjut: Aktivis Eutanasia Ditemukan Meninggal Dunia
Informasi yang disajikan dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk menginspirasi atau mendorong tindakan bunuh diri. Individu yang mengalami gejala depresi atau memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup, dianjurkan untuk segera mencari bantuan profesional dari psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental.
Kasus mesin bunuh diri Sarco Pod kembali mencuat setelah salah seorang tokoh yang terlibat dalam promosinya, Dr. Florian Willet, ditemukan meninggal dunia. Sebelumnya, Sarco Pod sempat menjadi sorotan publik setelah digunakan pertama kali di Swiss oleh seorang wanita berusia 64 tahun asal Amerika Serikat. Penggunaan mesin tersebut memicu kontroversi dan berujung pada penangkapan beberapa individu oleh pihak kepolisian Swiss, termasuk Dr. Willet yang menjabat sebagai CEO The Last Resort, sebuah organisasi yang mempromosikan penggunaan Sarco Pod.
Dr. Willet, seorang pria berusia 47 tahun, ditahan pada tahun sebelumnya atas tuduhan menghasut dan membantu bunuh diri, serta dugaan pembunuhan berencana. Setelah mendekam di tahanan selama dua bulan, ia dibebaskan pada akhir tahun lalu setelah polisi mengesampingkan kemungkinan keterlibatannya dalam pembunuhan berencana. Namun, kabar mengejutkan datang setelah pembebasannya, Willet ditemukan meninggal dunia.
Menurut Dr. Philip Nitschke, pendiri Exit International dan penemu Sarco Pod, tuduhan yang dialamatkan kepada Willet telah menyebabkan masalah psikologis yang serius. Nitschke mengungkapkan bahwa Willet meninggal dunia pada bulan sebelumnya karena bunuh diri dengan bantuan. Nitschke menyatakan bahwa Willet mengalami perubahan drastis setelah dibebaskan dari tahanan. Kepercayaan dirinya hilang dan digantikan oleh trauma akibat penahanan dan tuduhan yang diterimanya.
Seorang teman Willet, bernama Laura, juga menuturkan bahwa Willet berubah setelah penahanannya. Pria yang sebelumnya dikenal ramah dan positif itu menjadi cemas, curiga, dan bahkan tidak lagi mempercayai teman-temannya.
Pihak berwenang Swiss sendiri tidak lagi mencurigai adanya pembunuhan berencana dalam kasus ini, namun kecurigaan terhadap tindak pidana menghasut dan membantu bunuh diri masih tetap ada. Dr. Nitschke juga membantah tuduhan bahwa wanita yang meninggal menggunakan Sarco Pod mungkin telah dibunuh. Ia mengklaim telah menyaksikan video kematian wanita tersebut, yang terjadi di sebuah hutan di wilayah Schaffhausen, dekat perbatasan Jerman, dan memastikan bahwa Sarco Pod berfungsi sesuai rencana.
Hukum di Swiss memperbolehkan bunuh diri dengan bantuan, asalkan orang tersebut mengakhiri hidupnya tanpa adanya campur tangan dari pihak eksternal.
Mengenal Sarco Pod
Sarco Pod adalah sebuah alat eutanasia kontroversial berbentuk kapsul yang dicetak 3D, yang memungkinkan individu untuk mengakhiri hidup mereka. Kapsul ini pertama kali diperkenalkan di Swiss pada tahun 2019, menawarkan cara untuk meninggal dunia tanpa pengawasan medis. Sarco Pod bekerja dengan melepaskan gas nitrogen dan mengurangi kadar oksigen hingga mencapai tingkat yang mematikan.
Sarco Pod merupakan gagasan dari Dr. Philip Nitschke, seorang dokter asal Australia yang dikenal karena advokasinya terhadap bunuh diri dengan bantuan sejak tahun 1990-an. Pengembangan kapsul Sarco yang dapat dicetak 3D ini menelan biaya lebih dari 650.000 Euro dan memakan waktu 12 tahun penelitian dan pengembangan di Belanda.
Sarco Pod menggantikan oksigen dengan nitrogen, yang menyebabkan kematian akibat hipoksia. Sebelum menggunakan Sarco Pod, individu yang ingin mengakhiri hidupnya harus menjalani serangkaian prosedur, termasuk penilaian psikiatris. Pengguna harus masuk ke dalam kapsul, menutupnya, dan menjawab pertanyaan otomatis mengenai identitas dan pemahaman mereka tentang proses tersebut. Setelah tombol diaktifkan, kadar oksigen dalam kapsul akan turun dari 21% menjadi 0,05% dalam waktu kurang dari 30 detik. Individu akan dengan cepat kehilangan kesadaran dan meninggal dalam waktu sekitar lima menit.
Kapsul ini juga dilengkapi dengan tombol keluar darurat jika diperlukan. Setelah proses hipoksia selesai, kapsul yang terbuat dari bahan biodegradable dapat dilepaskan dari dasar mesin dan berfungsi sebagai peti jenazah bagi individu yang meninggal.