Ruben Onsu Ungkap Kedalaman Spiritual Pasca-Mualaf: Salat Sumber Ketenangan Batin
Presenter Ruben Onsu, yang diketahui menjadi mualaf pada Hari Raya Idul Fitri 2025 lalu, membagikan pengalamannya dalam memperdalam spiritualitas pasca memeluk agama Islam. Dalam sebuah kesempatan di acara televisi, Ruben mengungkapkan bahwa meninggalkan salat membuatnya diliputi kesedihan mendalam.
"Bukan kekecewaan yang membuat saya sedih, tetapi ketika saya melewatkan salat. Saya merasa sangat sibuk hingga tidak bisa meluangkan waktu untuk beribadah," ungkapnya.
Ruben menekankan pentingnya salat sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Ia merasa kehilangan kesempatan untuk berkomunikasi dan mengadu kepada Sang Pencipta ketika tidak melaksanakan salat.
"Sekali saja terlewat, kesedihannya bisa berlangsung sepanjang hari. Karena waktu untuk bercerita (dengan Tuhan) jadi terpotong," jelasnya.
Guna menjaga konsistensi dalam beribadah, Ruben mengaku mulai menyesuaikan pola kerjanya. Ia berusaha menghindari pekerjaan yang berbenturan dengan waktu salat.
"Pola kerja saya sedang berubah. Jam-jam yang 'nanggung' (berdekatan dengan waktu salat) sudah tidak bisa dinegosiasi lagi. Setelah selesai acara Brownis, saya baru bisa melaksanakan salat zuhur, dan setelah ashar baru beraktivitas lagi. Jika ada acara saat maghrib, saya akan meminta waktu istirahat untuk salat. Jika permintaannya tidak disetujui, saya akan meninggalkan pekerjaan itu," tegasnya.
Lebih lanjut, Ruben meluruskan niatnya dalam memeluk agama Islam. Ia mengaku tidak mengharapkan kekayaan atau kebahagiaan duniawi.
"Yang selalu saya minta adalah agar salat saya disempurnakan. Saya tidak meminta harta atau kebahagiaan," ujarnya.
Di sisi lain, Ruben Onsu juga menyampaikan kabar kurang menyenangkan terkait rencana keberangkatannya untuk menunaikan ibadah haji. Ia terpaksa membatalkan niat suci tersebut karena visanya tidak terbit.