Satgas Pangan Polri Ungkap Anomali Data Stok Beras di Cipinang: Indikasi Sabotase?

Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan dari Mabes Polri tengah gencar melakukan penyelidikan terkait isu kelangkaan dan melonjaknya harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Hasil dari investigasi awal menemukan sejumlah kejanggalan dalam data stok beras yang dikelola oleh PT Food Station Tjipinang Jaya.

Brigjen Pol. Djoko Prihadi dan Brigjen Pol. Kurniawan Affandi memimpin langsung investigasi ini. Tim menemukan bahwa pasokan beras di PIBC sebenarnya dalam kondisi stabil dan mencukupi kebutuhan pasar. Namun, terdapat anomali pada data yang dilaporkan, memicu kecurigaan adanya manipulasi.

Berikut adalah beberapa temuan kunci Satgas Pangan:

  • Data Pengeluaran yang Tidak Valid: Satgas menemukan ketidaksesuaian pada data pengeluaran beras pada tanggal 28 Mei 2025. Angka yang tercatat, yaitu 11.410 ton, ternyata bukan hasil perhitungan riil, melainkan selisih dari stok akhir hari sebelumnya, ditambah pemasukan, dikurangi hasil stok opname pada tanggal tersebut.
  • Pengeluaran Riil Jauh Lebih Rendah: Data pengeluaran beras yang sebenarnya dan telah terverifikasi hanya sebesar 2.368 ton. Angka ini jauh berbeda dengan yang ditampilkan pada panel informasi stok beras PIBC, yaitu 11.401 ton.
  • Stok yang Dilaporkan Tidak Akurat: Stok beras yang dilaporkan sebanyak 46.551 ton tidak didasarkan pada pengamatan langsung di lapangan. Data tersebut berasal dari laporan pengelola toko atau data kiriman. Bahkan, dalam beberapa kasus, tim Satgas tidak dapat bertemu langsung dengan pihak gudang.
  • Pengeluaran Tidak Tercatat: Pengeluaran beras yang menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil, motor, dan bajaj tidak tercatat karena volumenya dianggap kecil (di bawah 500 kg).
  • Tidak Ada SOP Stok Opname: Satgas Pangan menemukan bahwa tidak ada Standar Operasional Prosedur (SOP) resmi untuk melakukan stok opname di lingkungan PIBC.
  • Stok Opname Terakhir Lama Tidak Dilakukan: Penghitungan stok di gudang terakhir kali dilakukan pada Oktober/November 2023. Stok opname baru dilakukan kembali pada Mei 2025 atas perintah pimpinan, menyusul dinamika harga di pasaran dan keluhan dari para pedagang.

Selain menyoroti anomali data, Satgas Pangan juga melakukan pengecekan langsung ke tiga toko besar di PIBC, yaitu Idolaku, Sumber Raya, dan Sinar Jaya. Hasilnya, ketiga toko tersebut mengonfirmasi bahwa tidak terjadi lonjakan pengeluaran pada tanggal 28 Mei. Distribusi harian mereka berjalan normal, berkisar antara 30-400 ton, tergantung skala toko. Kenaikan harga beras medium pun masih dalam batas wajar, yaitu sekitar Rp 100-400/kg.

Satgas Pangan menduga bahwa data tersebut sengaja dimanipulasi dan bukan sekadar kelalaian teknis. Hal ini dapat dikategorikan sebagai sabotase terhadap distribusi dan pencapaian ketahanan pangan negara. Selain itu, Satgas juga mencurigai adanya praktik percaloan dan monopoli yang berpotensi menekan pasar dan memengaruhi psikologis masyarakat.

Investigasi terhadap struktur data dan alur distribusi di bawah pengelolaan PT Food Station Tjipinang Jaya masih terus berlangsung. Satgas Pangan menegaskan komitmennya untuk terus mendalami dan mengawasi pergerakan harga dan pasokan beras. Langkah hukum tegas akan diambil jika ditemukan bukti manipulasi yang merugikan negara dan masyarakat.

Investigasi ini dilakukan sebagai respons terhadap pernyataan Ketua Koperasi Pedagang Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid, yang menyebutkan adanya kelangkaan beras medium di Cipinang. Zulkifli menyarankan agar pemerintah segera menyalurkan kembali stok beras impor yang masih tersimpan di gudang Bulog sebanyak 1,3 juta ton.