ART di Jakarta Utara Dibekuk Polisi Atas Dugaan Pencurian Puluhan Juta Rupiah Milik Majikan

Kasus pencurian yang melibatkan seorang asisten rumah tangga (ART) kembali mencuat di wilayah Jakarta Utara. Tuti Meriani (39), seorang ART, ditangkap oleh pihak kepolisian atas dugaan pencurian uang milik majikannya di sebuah apartemen mewah yang terletak di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Penjaringan.

Menurut keterangan AKBP Noor Maghantara, Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya, peristiwa pencurian ini terjadi pada Sabtu sore, 31 Mei 2025. Korban, yang hendak pergi ke rumah sakit, meninggalkan pelaku di apartemen dengan alasan masih menyelesaikan pekerjaan rumah. Korban sempat menawarkan pelaku untuk pulang saja, namun ditolak dengan alasan tanggung.

"Sebelum pergi, saya sudah suruh dia pulang aja. Tapi dia tidak mau dengan alasan 'tanggung dikit lagi non' katanya," ujar Maghantara menirukan ucapan korban, pada hari Kamis, 5 Juni 2025.

Dalam perjalanan pulang dari rumah sakit, korban menerima pesan dari pelaku yang meminta pinjaman uang sebesar Rp 1 juta dengan alasan untuk bekal di kampung halaman. Namun, pesan tersebut tidak sempat dibalas oleh korban karena sedang mengemudi. Sesampainya di apartemen, korban mendapati kondisi rumah kosong seperti biasa. Kecurigaan muncul ketika korban teringat akan sejumlah uang yang disimpannya. Setelah diperiksa, uang tersebut telah raib.

Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak keamanan apartemen, yang kemudian diteruskan kepada pihak kepolisian. Tim penyidik segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi pelaku. Pada hari Selasa, 3 Juni 2025, tim berhasil menangkap pelaku dan mengamankan sejumlah barang bukti.

Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain:

  • Dua unit sepeda motor (Honda Vario dan Honda BeAT)
  • Uang tunai dalam mata uang asing (SGD) dengan pecahan 1.000 sebanyak 6 lembar, pecahan 100 sebanyak 95 lembar, dan pecahan 50 sebanyak 70 lembar
  • Uang tunai dalam mata uang Rupiah sebesar Rp 21,5 juta
  • Dua unit handphone (Infinix dan Samsung)

Kasus ini masih dalam pengembangan lebih lanjut oleh pihak kepolisian untuk mengungkap motif dan kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain.