Surabaya Intensifkan Keamanan Kampung dengan Pemasangan Portal Guna Tekan Angka Curanmor

Antisipasi Curanmor, Surabaya Gencarkan Pemasangan Portal di Tingkat Kampung

Pemerintah Kota Surabaya mengambil langkah tegas dalam menanggapi maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang meresahkan warga. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengumumkan rencana pemasangan portal di seluruh kampung sebagai upaya preventif untuk menekan angka kriminalitas tersebut.

Langkah ini diambil menyusul data dari Polrestabes Surabaya yang mencatat penangkapan 226 pelaku dari 251 kasus curanmor selama periode Januari hingga Mei 2025. Eri Cahyadi menekankan pentingnya penjagaan portal secara intensif, siang dan malam, untuk mencegah pelaku kejahatan memanfaatkan kelengahan warga. Ia juga berencana mengumpulkan seluruh ketua RW untuk membahas strategi implementasi yang efektif, dengan target pelaksanaan dimulai pada Agustus 2025.

"Kalau ada portalnya, nggak ada penjaga ya sama saja," ujar Eri, menyoroti pentingnya sinergi antara infrastruktur keamanan dan pengawasan aktif oleh masyarakat. Ia menambahkan bahwa kelalaian dalam menjaga kendaraan, seperti tidak mengunci motor meski hanya ditinggal sebentar, turut menjadi faktor pemicu terjadinya curanmor.

Penjualan Hasil Curanmor Didominasi ke Madura

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, mengungkapkan bahwa mayoritas hasil curanmor, mencapai 80,4 persen, dibawa dan diperjualbelikan di wilayah Madura. Data ini diperoleh dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku curanmor yang berhasil ditangkap selama periode Januari hingga Mei 2025. Selain Madura, daerah sekitar Surabaya seperti Pasuruan dan Gresik juga menjadi lokasi penjualan, meskipun dengan persentase yang lebih kecil.

Luthfie menambahkan bahwa pihaknya tengah berupaya untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara-cara menjaga keamanan wilayah masing-masing dari aksi curanmor. Upaya ini meliputi peningkatan patroli, pengaktifan tiga pilar keamanan, dan menghilangkan kesempatan bagi pelaku kejahatan untuk beraksi.

"Prinsipnya bagaimana menghilangkan kesempatan (curanmor), itu yang pertama dengan portal, dengan peningkatan patroli, dengan tiga pilar yang akan kita giatkan," jelas Luthfie.

Imbauan Kepada Warga

Baik Eri Cahyadi maupun Luthfie Sulistiawan mengimbau kepada seluruh warga Surabaya untuk meningkatkan kewaspadaan dan berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan lingkungan masing-masing. Hal ini dapat dilakukan dengan mengunci kendaraan dengan benar, tidak meninggalkan kendaraan di tempat yang rawan, dan melaporkan segala aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib. Dengan sinergi antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat, diharapkan angka curanmor di Surabaya dapat ditekan secara signifikan.

Langkah Preventif dan Penindakan

Langkah-langkah yang diambil oleh Pemkot Surabaya dan Polrestabes Surabaya menunjukkan komitmen yang kuat dalam memberantas curanmor. Pemasangan portal di kampung-kampung merupakan langkah preventif yang bertujuan untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan. Sementara itu, upaya penindakan yang dilakukan oleh kepolisian, termasuk penangkapan pelaku dan pengungkapan jaringan penjualan hasil curanmor, bertujuan untuk memberikan efek jera dan memutus mata rantai kejahatan tersebut.

Keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada partisipasi aktif dari seluruh warga Surabaya. Dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan, serta bekerja sama dengan pihak berwajib, diharapkan Surabaya dapat menjadi kota yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh warganya.