Bantahan Warga Sukabumi Terkait Isu Penguncian Istri dan Anak Saat Banjir

Bantahan Warga Sukabumi Terkait Isu Penguncian Istri dan Anak Saat Banjir

Beredar kabar viral di media sosial mengenai seorang warga Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, yang diduga mengunci istri dan anaknya di dalam rumah saat banjir bandang menerjang Palabuhanratu. Aang Encis, warga yang dimaksud, dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Ia menyatakan informasi yang beredar adalah tidak benar dan menyesatkan. Aang menjelaskan kronologi kejadian yang berujung pada pemberitaan yang menyudutkan dirinya.

Menurut keterangan Aang, pada malam kejadian, istrinya, Santi alias Zahra, masih sempat berkomunikasi dengan adiknya melalui sambungan telepon. Dalam komunikasi tersebut, Santi menginformasikan bahwa air mulai memasuki rumah kontrakan mereka dan meminta bantuan untuk dijemput. Lebih mengejutkan lagi, Aang menambahkan bahwa bukti visual berupa video yang direkam Santi menunjukkan bahwa pintu kontrakan dalam keadaan terbuka saat banjir mulai meninggi. Video tersebut, kata Aang, dikirimkan Santi kepada adiknya sebagai bukti kondisi sebenarnya di lokasi.

Sebelum banjir menerjang, Santi sempat pulang ke rumah untuk mengambil uang tunai sebesar Rp 70 juta yang merupakan hasil usaha mereka. Aang mengaku tidak mengetahui perkembangan selanjutnya setelah istrinya membawa telepon genggamnya. Ketidaktahuan Aang atas keberadaan istrinya setelah mengambil uang tersebut, diperparah oleh kondisi banjir yang semakin membesar dan menyebabkan kontrakan mereka roboh.

Karena tidak memegang telepon genggam dan mengira istrinya telah kembali ke rumah orang tuanya sesuai kebiasaan saat banjir, Aang tidak menduga istrinya masih berada di dalam kontrakan yang telah ambruk. "Begitu saya melihat kontrakan hancur, saya tidak kepikiran kalau istri saya masih di dalam. Saya kira dia sudah pulang ke rumah orang tuanya, karena dia sudah pamit. HP saya juga dipegang dia," ungkap Aang dalam klarifikasinya.

Meskipun kabar dari warga menyebutkan istri dan anaknya menjadi korban banjir, Aang bersikeras bahwa istrinya telah pulang ke rumah orang tuanya. Ia menjelaskan bahwa kebiasaan istrinya pulang ke kampung halaman saat banjir memang sudah berlangsung lama. Keesokan harinya, kata Aang, istrinya biasanya kembali berjualan di pasar seperti biasa. "Biasanya memang setiap banjir begitu, istri saya pulang kampung. Besoknya ke pasar lagi. Supaya nggak diomelin, saya bersih-bersih sampai malam. Warga juga sudah tahu, setiap malam toko saya buka," jelasnya.

Aang berharap klarifikasi ini dapat meluruskan kesalahpahaman dan isu yang telah tersebar luas di media sosial. Ia berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam menerima informasi dan mengedepankan konfirmasi terlebih dahulu sebelum menyebarkannya.

Poin Penting: * Aang membantah kabar yang menyebut dirinya mengunci istri dan anaknya di rumah saat banjir. * Istri Aang sempat menghubungi adiknya dan mengirim video yang menunjukkan pintu rumah terbuka. * Istri Aang mengambil uang Rp 70 juta sebelum banjir. * Aang tidak memiliki akses komunikasi karena istrinya membawa ponselnya. * Istri Aang memiliki kebiasaan pulang ke rumah orang tuanya saat banjir.