Google Green Light: Kecerdasan Buatan Reduksi Emisi di Lampu Lalu Lintas Perkotaan
Lampu lalu lintas, meski terlihat sederhana, ternyata menyimpan potensi besar dalam isu polusi udara. Rata-rata, pengemudi menghabiskan waktu berharga menunggu lampu merah, dan tanpa disadari, persimpangan menjadi titik konsentrasi polusi yang signifikan.
Sebuah terobosan inovatif dari Google, melalui Project Green Light, menawarkan solusi cerdas untuk permasalahan ini. Proyek ini memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan kinerja lampu lalu lintas, dengan tujuan utama mengurangi emisi gas buang kendaraan di area persimpangan.
Project Green Light bukanlah ide baru. Dimulai sejak tahun 2020 oleh divisi riset Google, inisiatif ini awalnya berfokus pada manajemen lalu lintas secara luas. Namun, seiring berjalannya waktu, fokus dipersempit ke optimasi lampu lalu lintas, mengingat besarnya dampak yang dapat dihasilkan dan keunggulan data yang dimiliki Google terkait jaringan jalan global.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Project Green Light mengandalkan data lalu lintas yang dikumpulkan selama sepuluh tahun dari Google Maps. Data masif ini kemudian dianalisis menggunakan algoritma machine learning yang canggih untuk mengidentifikasi pola lalu lintas yang kompleks. Hasil analisis ini digunakan untuk memberikan rekomendasi spesifik kepada insinyur lalu lintas kota tentang pengaturan waktu lampu lalu lintas yang paling efektif.
Sistem AI ini bekerja dengan memantau dan mengukur arus lalu lintas di persimpangan, termasuk:
- Pola mulai-berhenti kendaraan
- Waktu tunggu rata-rata
- Koordinasi antar lampu lalu lintas yang berdekatan
Berdasarkan data tersebut, sistem dapat mengidentifikasi potensi peningkatan, seperti:
- Memperpendek durasi lampu merah saat jam-jam sepi
- Menyinkronkan persimpangan yang sebelumnya tidak terkoordinasi.
Dampak Nyata di Lapangan
Uji coba Project Green Light telah dilakukan di berbagai kota di seluruh dunia, termasuk Rio de Janeiro, Seattle, Bengaluru, Boston, Haifa, Hamburg, dan Kolkata. Hasilnya sangat menggembirakan.
Sejak 2021, Google telah menerapkan Green Light dan memproses hingga 30 juta perjalanan mobil setiap bulan melalui persimpangan yang dioptimalkan. Data menunjukkan pengurangan hingga 30 persen dalam pemberhentian kendaraan dan penurunan hingga 10 persen dalam emisi di persimpangan yang telah dioptimalkan.
Manajer Program Green Light, Alon Harris, menekankan bahwa tujuan utama proyek ini adalah untuk menyebarkan rekomendasi Green Light ke banyak kota di seluruh dunia. Dengan demikian, kota-kota tidak perlu berinvestasi dalam perangkat lunak atau integrasi perangkat keras khusus. Hal ini mempercepat adopsi teknologi ini secara global.
Dengan potensi pengurangan emisi yang signifikan, Project Green Light menjadi bukti bahwa kecerdasan buatan dapat memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Inisiatif ini bukan hanya tentang membuat lalu lintas lebih lancar, tetapi juga tentang menjaga kesehatan masyarakat dan planet ini.