Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Raung Kembali Erupsi
Gunung Raung Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 600 Meter
Gunung Raung yang terletak di Banyuwangi, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan mengalami erupsi pada Kamis (5/6/2025). Erupsi ini terjadi pada pukul 12.25 WIB dan menghasilkan kolom abu yang membumbung tinggi ke angkasa.
Menurut catatan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung yang berlokasi di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, kolom abu yang terlontar berwarna putih hingga kelabu. Intensitasnya sedang dan condong mengarah ke timur laut. Ketinggian kolom abu mencapai sekitar 600 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 3.932 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Petugas PPGA Raung, Burhan Alethea, mengkonfirmasi terjadinya erupsi ini. "Benar, siang tadi terjadi erupsi yang terekam pada alat seismograf. Rekaman seismik didominasi oleh Tremor menerus selama erupsi berlangsung," ujarnya.
Burhan menambahkan bahwa peningkatan aktivitas Gunung Raung sebenarnya sudah terdeteksi sejak Kamis pagi. Namun, pada saat itu, abu yang keluar dari kawah bercampur dengan awan di sekitar puncak, sehingga sulit dibedakan. Baru pada siang hari, perbedaan antara abu vulkanik dan awan menjadi jelas, sehingga dapat dipastikan bahwa telah terjadi erupsi.
Tren peningkatan aktivitas Gunung Raung ini, lanjut Burhan, sudah berlangsung sejak akhir April. Meskipun fluktuatif, peningkatan ini ditandai dengan meningkatnya frekuensi gempa hembusan dan tektonik. "Meskipun sifatnya fluktuatif, akan tetapi terjadi tren peningkatan aktivitas sejak akhir April," kata Burhan.
Menyikapi kondisi ini, PPGA Raung telah mengeluarkan peringatan agar masyarakat tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dalam radius 3 kilometer. Peringatan ini telah disebarkan secara berkala kepada instansi terkait dan sekretariat pendakian di Kalibaru.
Burhan juga menjelaskan bahwa erupsi kali ini memiliki skala yang lebih kecil dibandingkan dengan erupsi yang terjadi pada 13 Maret 2025. Namun, terdapat perbedaan signifikan, yaitu munculnya gempa vulkanik dalam (VA) pada erupsi kali ini. Gempa vulkanik dalam ini dapat menjadi indikasi adanya suplai magma ke permukaan.
"Untuk erupsi siang ini lebih kecil dibandingkan erupsi pada bulan Maret lalu. Namun, bedanya ada gempa vulkanik dalam (VA) pada erupsi kali ini yang bisa memberikan suplai magma ke atas," terangnya.
Saat ini, status Gunung Raung masih berada pada level II atau waspada, sesuai dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM. Masyarakat, pengunjung, dan wisatawan diimbau untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dalam radius 3 kilometer, serta tidak menuruni kaldera dan bermalam di kawasan kawah.
Rekomendasi Keselamatan:
- Masyarakat dan wisatawan dilarang mendekati kawah dalam radius 3 km.
- Tidak melakukan aktivitas pendakian atau berkemah di sekitar kawah.
- Selalu waspada dan mengikuti arahan dari petugas berwenang.
- Memantau informasi resmi dari PVMBG dan BPBD setempat.
Peningkatan aktivitas Gunung Raung ini menjadi pengingat akan potensi bahaya vulkanik. Masyarakat diharapkan selalu waspada dan mematuhi rekomendasi yang diberikan oleh pihak berwenang demi keselamatan bersama.