Alergi Kulit Menyerang Jokowi Sepulang dari Vatikan: Diduga karena Perubahan Cuaca
Usai menjalankan tugas negara menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan atas nama Presiden Prabowo Subianto, Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, dilaporkan mengalami gangguan kesehatan berupa alergi kulit. Kondisi ini dikonfirmasi oleh ajudan beliau, Kompol Syarif Fitriansyah, yang menyatakan bahwa alergi tersebut baru muncul setelah Jokowi kembali ke tanah air.
Menurut keterangan Kompol Syarif yang disampaikan di Kota Solo pada hari Kamis (5/6/2025), dugaan sementara penyebab alergi adalah perubahan cuaca ekstrem yang dialami Jokowi selama perjalanan dinas ke Eropa. Perubahan drastis dari iklim di Vatikan ke iklim Indonesia diduga menjadi pemicu timbulnya reaksi alergi pada kulit mantan Wali Kota Solo tersebut.
Jokowi diketahui tiba di Vatikan pada Jumat, 25 April 2025 waktu setempat atau Sabtu, 26 April 2025 Waktu Indonesia Barat, dan kembali ke Indonesia pada Senin, 28 April 2025. Setelah tiba di Jakarta, Jokowi tidak langsung kembali ke Solo, melainkan melanjutkan sejumlah agenda kegiatan di Ibu Kota. Salah satunya adalah melaporkan pihak-pihak yang meragukan keabsahan ijazahnya ke Polda Metro Jaya. Selain itu, Jokowi juga menyempatkan diri mengunjungi markas grup musik Slank di Jalan Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya ibunda Bimbim Slank, Bunda Iffet.
Baru pada Senin, 5 Mei 2025, Jokowi tiba di kediamannya yang terletak di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo. Saat itu, kondisi fisiknya terlihat baik-baik saja dan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda alergi kulit. Bahkan, Jokowi sempat memberikan keterangan kepada media mengenai kegiatannya di Vatikan, menanggapi isu tudingan ijazah palsu, serta isu mengenai kemungkinan pencopotan Gibran Rakabuming Raka dari jabatannya sebagai Wakil Presiden.
Namun, pada tanggal 7 Mei 2025, gejala alergi mulai terlihat pada kulit Jokowi. Kemerahan dan ruam muncul di area lehernya. Beberapa hari kemudian, efek alergi juga terlihat di bagian kepala dan wajah. Meski demikian, Jokowi tetap menjalankan aktivitasnya dan sempat kembali ke Jakarta pada tanggal 15 Mei 2025. Ia juga terlihat di depan publik saat memenuhi panggilan Bareskrim Polri pada tanggal 20 Mei 2025. Pada tanggal 21 Mei 2025, Jokowi kembali ke Solo dengan kondisi kulit yang tampak mengelupas di beberapa bagian. Saat itu, ia terlihat mengenakan topi.
Kompol Syarif menegaskan bahwa Jokowi tidak merasakan panas atau gatal akibat alergi tersebut, dan menyatakan bahwa kondisi tersebut murni alergi biasa dan bukan merupakan penyakit autoimun. Ia juga mengakui bahwa kemunculan alergi pada kulit Jokowi menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat yang melihatnya di layar televisi.
Lebih lanjut, Kompol Syarif meyakinkan publik bahwa kondisi fisik Jokowi secara umum dalam keadaan bugar dan tidak mengalami masalah kesehatan serius. Ia juga menambahkan bahwa alergi kulit yang dialami Jokowi sedang dalam proses pemulihan.
Pada tanggal 24-25 Mei 2025, Jokowi terlihat menemani cucunya, Jan Ethes, bersepeda di daerah Kecamatan Banjarsari dan mengikuti Car Free Day (CFD) di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi alergi kulit tersebut tidak mengganggu aktivitas sehari-hari Jokowi. Kompol Syarif juga membantah anggapan yang beredar di masyarakat bahwa Jokowi menderita penyakit Stevens Johnson Syndrome (SJS), dan menyebutnya sebagai berita bohong atau hoax.