Tim Nasional Indonesia bersiap menghadapi Tiongkok dalam laga penting Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno ini menjadi penentu bagi langkah Garuda untuk melaju ke fase berikutnya. Kemenangan menjadi harga mati bagi Indonesia, mengingat persaingan ketat di grup ini.

Emil Audero, penjaga gawang yang merumput di Serie B Liga Italia bersama Palermo, menjadi salah satu pemain kunci yang diharapkan mampu mengamankan gawang Indonesia. Ia telah mempelajari gaya permainan Tiongkok, terutama dalam dua pertandingan terakhir mereka. Audero menyoroti pentingnya mengantisipasi second ball dan transisi cepat yang menjadi ciri khas permainan Tiongkok.

"Bola kedua akan sangat penting," ujar Audero. "Kami harus sangat akurat dengan umpan. Kami mungkin akan memiliki sedikit lebih banyak waktu dalam penguasaan, tetapi pada saat yang sama kami harus sangat berhati-hati ketika kami hilang penguasaan bola."

Menurut Audero, Tiongkok di bawah asuhan Branko Ivankovic sangat berbahaya dalam serangan balik. Oleh karena itu, Timnas Indonesia harus mampu memutus serangan-serangan tersebut sejak dini, sebelum memasuki area pertahanan.

"Terutama, seperti yang saya katakan, untuk mencegah karena mereka sangat baik dalam serangan balik. Jadi, itu adalah sesuatu yang sudah kami ketahui dan itu adalah sesuatu yang harus kami lakukan," jelasnya.

Sebagai pemain yang berada di posisi paling belakang, Audero memiliki pandangan luas terhadap pergerakan pemain di lapangan. Ia akan berperan aktif dalam mengkoordinasi lini pertahanan, termasuk Jay Idzes, untuk mengantisipasi serangan-serangan Tiongkok.

"Kami mempersiapkan hal semacam ini, cara mereka berdiri di lapangan dan cara bermain. Jadi, kami mempersiapkan dan kami juga mencoba situasi seperti ini selama latihan, karena kami sudah tahu tim seperti apa itu China," tambahnya.

Audero menekankan pentingnya fokus dan kesiapan mental sepanjang pertandingan. Ia berharap Timnas Indonesia dapat tampil solid dan meraih kemenangan penting untuk membuka jalan menuju Piala Dunia 2026.