BAIC BJ40 Plus: Harga Terpangkas Signifikan, Fitur Justru Bertambah Setelah Produksi Lokal
BAIC BJ40 Plus: Harga Terpangkas Signifikan, Fitur Justru Bertambah Setelah Produksi Lokal
BAIC BJ40 Plus kini hadir dengan harga yang lebih terjangkau setelah proses perakitan lokal di Purwakarta, Jawa Barat. Penurunan harga yang signifikan ini, mencapai hampir Rp 100 juta, tentu menjadi kabar baik bagi para penggemar otomotif, khususnya pecinta kendaraan off-road.
Menariknya, penurunan harga ini tidak diikuti dengan pengurangan fitur. Sebaliknya, BAIC justru menyematkan sejumlah teknologi baru pada BJ40 Plus rakitan lokal ini.
Dhany Yahya, Chief Operating Officer (COO) JIO Distribusi Indonesia, agen pemegang merek BAIC di Indonesia, menjelaskan bahwa BJ40 Plus kini dilengkapi dengan beberapa peningkatan signifikan. Beberapa fitur baru tersebut meliputi:
- Pengaturan ketinggian jok (naik-turun)
- Kursi penumpang elektrik
- Konektivitas smartphone
- Penambahan diff-lock di bagian depan
"Peningkatan ini tentu akan membuat mobil lebih tangguh untuk melibas medan off-road. Fitur ini sangat berguna bagi mereka yang memiliki antusiasme tinggi terhadap aktivitas off-road," ujar Dhany di Purwakarta.
Sebelumnya, BAIC BJ40 Plus didatangkan secara utuh (CBU) dari China. Kendaraan ini menjadi andalan utama BAIC sejak pertama kali dipasarkan di Indonesia. Dengan status CBU, BJ40 Plus dibanderol dengan harga Rp 790 juta. Setelah dirakit secara lokal, harga kendaraan off-road ini turun menjadi Rp 698 juta on the road Jakarta, atau terjadi koreksi harga sebesar Rp 92 juta.
Dhany menjelaskan bahwa penurunan harga yang signifikan ini disebabkan oleh perbedaan perhitungan pajak. Dalam industri otomotif, perbedaan harga antara produk impor dan produk lokal terutama dipengaruhi oleh pajak impor. Komponen pajak impor mencakup bea masuk komponen, pajak barang mewah impor, dan lain-lain.
"Perbedaan bea masuk, yang sebelumnya sekitar 50 persen menjadi hanya sekitar 10 persen, menjadi faktor utama penurunan harga ini. Penurunan harga ini bukan disebabkan oleh penurunan kualitas, melainkan keuntungan dari perakitan lokal, yang menghasilkan tarif bea masuk yang lebih rendah," imbuhnya.