Surabaya Tingkatkan Kewaspadaan terhadap Varian Covid-19 MB 1.1 Meskipun Terkendali
Pemerintah Kota Surabaya terus memantau perkembangan varian Covid-19 MB 1.1, meski saat ini situasi masih terkendali. Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya secara rutin melakukan pengawasan ketat untuk mengantisipasi penyebaran varian baru ini.
Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina, menjelaskan bahwa pemantauan meliputi berbagai aspek, termasuk pengecekan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR), pemeriksaan laboratorium, dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). "Meskipun ada laporan peningkatan kasus secara global, kondisi di Surabaya masih terkendali, yang tercermin dari tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit yang stabil," ujarnya.
Langkah-langkah antisipasi yang diambil oleh Pemkot Surabaya meliputi:
- Penguatan Surveilans: Meningkatkan pengawasan terhadap potensi penyebaran varian Covid-19.
- Peningkatan Kapasitas Deteksi Dini: Memperkuat kemampuan laboratorium untuk mendeteksi varian baru secara cepat dan akurat.
- Sosialisasi PHBS: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Nanik juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti batuk, demam, pilek, atau sesak napas. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat kontak dengan orang sakit atau baru kembali dari luar negeri, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan bahwa varian MB.1.1 menjadi varian dominan di Indonesia, dengan gejala yang cenderung ringan dan tingkat keparahan serta penularan yang rendah dibandingkan varian sebelumnya. Gejala varian ini mirip dengan flu biasa, seperti batuk, pilek, demam, dan sakit kepala. Varian MB.1.1 merupakan turunan dari JN.1 atau Omicron yang pernah menyebar di Indonesia.