Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) telah menjalankan program bantuan pendidikan sejak tahun 2022, namun belum sepenuhnya menggratiskan biaya sekolah. Meskipun demikian, program ini memberikan subsidi signifikan kepada siswa, terutama di sekolah swasta.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tangsel, Deden Deni, menjelaskan bahwa program ini tidak diklaim sebagai sekolah gratis sepenuhnya karena masih ada kontribusi yang diharapkan dari orang tua siswa. Hal ini diungkapkan menyusul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menekankan kewajiban pemerintah untuk menjamin pendidikan dasar dan menengah tanpa biaya.

Menunggu Petunjuk Teknis

Pemkot Tangsel menyatakan masih menunggu petunjuk teknis dan regulasi lebih lanjut dari pemerintah pusat sebelum mengambil langkah-langkah lanjutan terkait implementasi putusan MK. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu.

Kemitraan dengan Sekolah Swasta

Sejak 2022, Pemkot Tangsel telah menjalin kemitraan dengan 92 sekolah swasta untuk mendukung pendidikan, khususnya di tingkat SMP. Kemitraan ini melibatkan pemberian dana subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tangsel kepada sekolah swasta yang memenuhi kriteria akreditasi dan standar kualitas.

Subsidi ini bertujuan untuk mengurangi beban biaya pendidikan bagi siswa, terutama bagi keluarga yang tidak dapat mengakses sekolah negeri karena keterbatasan daya tampung. Program ini diprioritaskan untuk jenjang SMP karena keterbatasan daya tampung di sekolah negeri.

Fokus pada Sekolah Dasar

Untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), Tangerang Selatan memiliki 157 SD negeri yang dianggap mampu memenuhi kebutuhan pendidikan dasar di wilayah tersebut. Keberadaan sekolah swasta di jenjang SD lebih dilihat sebagai alternatif pilihan bagi orang tua, bukan karena kekurangan kapasitas di sekolah negeri.

Dengan adanya program subsidi ini, diharapkan dapat meringankan beban biaya pendidikan bagi masyarakat Tangsel, sambil menunggu implementasi penuh dari putusan MK terkait pendidikan gratis.