Khotbah Wukuf di Arafah: Seruan Persaudaraan dan Doa untuk Kemajuan Indonesia

Khotbah Wukuf di Arafah: Seruan Persaudaraan dan Doa untuk Kemajuan Indonesia

Di tengah khidmatnya wukuf di Arafah, sebuah seruan menggema, mengajak seluruh jemaah haji Indonesia untuk merenungkan makna persaudaraan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. KH Ahmad Said Asrori, dalam khotbahnya, menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya persatuan dan kesatuan, serta mengajak para jemaah untuk bersama-sama mendoakan kemajuan bangsa Indonesia.

Khotbah tersebut menekankan bahwa wukuf bukan hanya sekadar ritual ibadah, tetapi juga momen refleksi diri dan penguatan tali persaudaraan. KH Ahmad Said Asrori mengingatkan bahwa Nabi Muhammad SAW telah mendeklarasikan persaudaraan kemanusiaan sejak lebih dari 14 abad yang lalu. Deklarasi ini menjadi landasan bagi terciptanya masyarakat yang harmonis, saling menghormati, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Persaudaraan Kemanusiaan dalam Khotbah Wukuf

"Wukuf di Arafah mengajarkan kita tentang pentingnya persaudaraan seiman, sebangsa, dan sekemanusiaan," ujar KH Ahmad Said Asrori. Ia mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang menekankan kesetaraan antar manusia, tanpa memandang perbedaan ras, suku, atau warna kulit. Hadis tersebut berbunyi:

Wahai umat manusia, sesungguhnya Tuhan kalian satu, nenek moyang kalian juga satu. Kalian semua anak turun Adam dan Adam dicipta dari tanah. Ketahuilah bahwa tak ada keutamaan bagi orang Arab atas orang non Arab, orang non Arab atas orang Arab, kulit putih atas kulit hitam, kulit hitam atas kulit putih kecuali dengan takwa (HR. Imam Ahmad).

KH Ahmad Said Asrori menjelaskan bahwa pesan persaudaraan yang disampaikan Nabi Muhammad SAW sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia yang majemuk. Ia mengajak para jemaah haji untuk menjadikan deklarasi persaudaraan dari Nabi sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, bangsa Indonesia dapat membangun negara yang besar, maju, dan sejahtera.

Doa untuk Indonesia

Dalam khotbahnya, KH Ahmad Said Asrori juga mengajak para jemaah haji untuk mendoakan Indonesia agar menjadi negara yang maju, aman, damai, dan bebas dari korupsi. Ia secara khusus menyebut nama Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden, para menteri Kabinet Merah Putih, anggota DPR RI, gubernur, bupati, camat, dan kepala desa, agar diberikan amanah, kejujuran, dan dijauhkan dari segala bentuk kemaksiatan dan korupsi. Selain itu, ia juga mengajak jemaah haji untuk mendoakan rakyat Palestina agar segera merasakan kemerdekaan.

KH Ahmad Said Asrori berharap agar seluruh doa yang dipanjatkan oleh jemaah haji di Arafah dikabulkan oleh Allah SWT. Ia juga mengajak para jemaah haji untuk berdoa agar menjadi haji yang mabrur, yaitu haji yang diterima oleh Allah SWT dan membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari.

Harapan untuk Indonesia yang Lebih Baik

Khotbah wukuf di Arafah ini menjadi momentum penting bagi seluruh jemaah haji Indonesia untuk merenungkan makna persaudaraan, persatuan, dan kesatuan. Seruan untuk mendoakan kemajuan bangsa Indonesia dan kemerdekaan Palestina juga menjadi bagian penting dari khotbah tersebut. Diharapkan, doa-doa yang dipanjatkan di Arafah dapat menjadi kenyataan dan membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik, maju, dan sejahtera.

KH Ahmad Said Asrori menutup khotbahnya dengan harapan agar seluruh jemaah haji Indonesia mampu meneguhkan persatuan dan persaudaraan antarsesama, serta mendapatkan predikat hajjan mabrura, wa sa'yan masykura, wa dzanban maghfura, wa tijaratan lan tabur.