Bank Mandiri Pimpin Transformasi Keuangan Berkelanjutan di Indonesia dengan Dua Kerangka Kerja Inovatif
Bank Mandiri Pimpin Transformasi Keuangan Berkelanjutan di Indonesia dengan Dua Kerangka Kerja Inovatif
Bank Mandiri, sebagai pelopor dalam sektor perbankan nasional, telah mengambil langkah signifikan dalam memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan melalui penerapan dua kerangka kerja inovatif: Sustainable Finance Framework (SFF) dan Transition Finance Framework (TFF). Langkah ini menempatkan Bank Mandiri sebagai bank pertama di Indonesia yang mengimplementasikan SFF, menandai tonggak penting dalam perjalanan menuju ekonomi rendah karbon di Tanah Air. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menekankan bahwa kedua kerangka kerja ini merupakan pilar integral dari strategi keberlanjutan Bank Mandiri, selaras dengan standar global dan regulasi nasional terkait keuangan berkelanjutan.
Implementasi SFF dan TFF bukan sekadar pemenuhan standar, tetapi merupakan strategi untuk meningkatkan kualitas proses bisnis berkelanjutan Bank Mandiri. SFF berfungsi sebagai pedoman strategis dalam mendukung pembiayaan aktivitas hijau dan sosial, mencakup pengembangan energi terbarukan, infrastruktur ramah lingkungan, dan program pemberdayaan masyarakat. Kerangka kerja ini memungkinkan Bank Mandiri untuk meluncurkan beragam produk dan layanan keuangan inovatif, termasuk Social Loan, Green Bonds, dan Sustainability-linked Loan, guna mendorong agenda keberlanjutan nasional dan global. Proses implementasi SFF telah melalui penilaian independen dari S&P Global Ratings, yang mengonfirmasi keselarasannya dengan prinsip-prinsip internasional seperti Green Loan Principles, Social Loan Principles, Green Bond Principles, Social Bond Principles, dan Sustainability Bond Guidelines.
Sementara itu, TFF dirancang untuk mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon dengan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang sedang bertransisi menuju praktik yang lebih ramah lingkungan. Kerangka kerja ini dirancang untuk memastikan transisi yang inklusif dan adil (just transition), memberikan peluang bagi sektor tradisional untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi nasional tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui skema Corporate-in-Transition Financing. Proses pengembangan TFF melibatkan kolaborasi strategis dengan Deloitte, memastikan kerangka kerja ini selaras dengan regulasi nasional, termasuk Taksonomi untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI), serta standar internasional seperti yang ditetapkan oleh International Capital Market Association (ICMA) dan Loan Market Association (LMA).
Kolaborasi ini menekankan komitmen Bank Mandiri untuk menjadi pemimpin dalam keuangan berkelanjutan di Indonesia. Simon Tong, Lead Partner Financial Services Deloitte Consulting South East Asia, memuji komitmen Bank Mandiri dalam merancang kerangka kerja yang komprehensif dan selaras dengan standar global dan regulasi nasional. Darmawan Junaidi menambahkan bahwa SFF dan TFF merupakan langkah nyata Bank Mandiri dalam mendukung target nasional untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Bank Mandiri juga menyatakan dukungan penuh terhadap OJK dalam pengembangan TKBI sebagai standar nasional untuk mempercepat implementasi keuangan berkelanjutan di Indonesia, khususnya dalam mendukung pencapaian Enhanced National Determined Contribution (ENDC) di sektor prioritas.
Kesimpulannya, inisiatif Bank Mandiri melalui SFF dan TFF tidak hanya memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai pemimpin dalam keuangan berkelanjutan, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian target keberlanjutan nasional dan global. Komitmen ini diwujudkan melalui penerapan standar internasional, kolaborasi strategis, dan dukungan penuh terhadap inisiatif pemerintah untuk menciptakan ekonomi Indonesia yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan demikian, Bank Mandiri secara aktif berkontribusi dalam mewujudkan visi “Becoming Indonesia’s Sustainability Champion for a Better Future”.