Menhan RI Perkenalkan Produk Pindad kepada Menhan Australia, Sinyal Potensi Kerja Sama?
Menteri Pertahanan Republik Indonesia, saat menerima kunjungan resmi dari Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, memberikan sebuah cinderamata istimewa. Kejutan tersebut berupa pistol buatan dalam negeri dari PT Pindad, yang diserahkan dalam sebuah kotak cokelat elegan, berdampingan dengan miniatur medium tank, juga produksi PT Pindad.
Richard Marles menunjukkan ketertarikan dan apresiasi yang tinggi terhadap pemberian tersebut. Ia bahkan secara spontan meminta ajudannya untuk mengambil ponsel pribadinya dan mengabadikan momen tersebut dengan berfoto. Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, dengan ramah memberikan ruang bagi Marles untuk mengambil foto yang diinginkannya.
Setelah pertemuan tersebut, Sjafrie menjelaskan bahwa pemberian cinderamata ini adalah bagian dari upaya memperkenalkan industri pertahanan Indonesia kepada Australia. Ia bahkan secara implisit menyampaikan harapan adanya potensi pembelian produk Pindad oleh Australia di masa mendatang.
"Saya menyerahkan hasil industri pertahanan Pindad, yaitu miniatur Medium Tank, dan juga memperkenalkan pistol produksi Pindad. Siapa tahu mereka tertarik untuk membeli, ini adalah keuntungan bersama," ujar Sjafrie.
Sjafrie menambahkan, dengan nada bercanda, bahwa seorang Menteri Pertahanan juga berperan sebagai seorang "salesman" bagi produk-produk industri pertahanannya.
Selain pemberian cinderamata, pertemuan tersebut juga membahas rencana peningkatan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Australia. Salah satu poin penting yang dibahas adalah rencana pelaksanaan latihan militer bersama di Morotai, Maluku Utara.
"Kami berencana memanfaatkan daerah latihan Morotai untuk latihan bersama antara Angkatan Udara Indonesia dan Angkatan Udara Australia," jelas Sjafrie.
Selain latihan udara, Morotai juga akan dimanfaatkan untuk kerja sama pelatihan antara TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Australia. Sjafrie menekankan pentingnya Morotai dari sudut pandang sejarah dan geografis, serta potensi pemanfaatan infrastruktur peninggalan Perang Dunia II yang masih ada.
-
Infrastruktur Morotai Siap Digunakan
Sjafrie menjelaskan bahwa landasan pacu di Morotai masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan. Pemerintah berencana untuk meningkatkan dan memperpanjang landasan pacu tersebut agar dapat menampung pesawat tempur dan pesawat transport.
"Landasan pacunya masih bisa kita pergunakan dan cukup besar, ada enam runway yang akan kita manfaatkan. Kita akan tingkatkan, kita panjangkan lagi sehingga pesawat tempur dan transport kita bisa mendarat di situ," jelasnya.
Latihan bersama di Morotai juga membuka peluang bagi keterlibatan negara-negara sahabat lainnya, seperti Amerika Serikat, mengingat peran strategis Morotai sebagai pangkalan penting sekutu pada masa Perang Dunia II.