Trauma Mendalam Hantui Karyawati di Jambi Usai Jadi Korban Pelecehan Seksual
Seorang karyawati berinisial R (20) di Jambi, masih berjuang mengatasi trauma mendalam pasca menjadi korban pelecehan seksual. Insiden yang terjadi pada Selasa, 3 Juni 2025, di sekitar tempat kerjanya di kawasan Simpang III Sipin, Kotabaru, Kota Jambi, menyisakan ketakutan dan kegelisahan yang besar.
Saat ditemui beberapa hari setelah kejadian, R terlihat sangat berhati-hati dan waspada terhadap lingkungan sekitarnya. Tatapannya gelisah, dan kedua tangannya terlihat gemetar saat menceritakan kembali peristiwa yang menimpanya. "Saya masih trauma berat, bahkan sampai sekarang pun masih merasa gemetar," ungkapnya dengan nada lirih.
R, yang berasal dari Tungkal Ilir, Tanjung Jabung Barat, memilih untuk merantau dan bekerja di Kota Jambi. Setiap hari, ia berjalan kaki melewati sebuah lorong kecil untuk menuju ke tempat kerjanya. Lorong inilah yang menjadi lokasi kejadian pelecehan tersebut.
Korban mengaku belum berani menceritakan kejadian ini kepada keluarganya di kampung halaman. Ia khawatir, berita ini akan membuat mereka cemas dan memintanya untuk segera pulang. R lebih memilih untuk memendam trauma ini sendiri, setidaknya untuk saat ini.
"Saya tidak mau membuat mereka khawatir. Saya takut mereka malah menyuruh saya untuk pulang kampung," jelasnya.
Harapan besar kini disematkan R kepada pihak kepolisian. Ia berharap, pelaku pelecehan tersebut dapat segera ditangkap agar tidak ada lagi korban lain yang mengalami nasib serupa. "Saya sangat berharap pelaku bisa segera ditangkap, supaya tidak ada lagi perempuan lain yang menjadi korban," tuturnya dengan nada penuh harap.
Kejadian yang menimpa R sempat terekam oleh kamera pengawas dan videonya viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat jelas seorang pria yang mengendarai sepeda motor mendekati R dari belakang saat ia berjalan sendirian di lorong tersebut. Pria itu kemudian melakukan tindakan pelecehan sebelum akhirnya melarikan diri.
"Awalnya saya hanya berpikir dia orang lewat biasa. Tapi tiba-tiba dia mendekat dan melakukan perbuatan itu," ujar R, menggambarkan keterkejutannya saat kejadian.
Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung tancap gas meninggalkan R yang terkejut dan ketakutan. Korban sempat berteriak meminta tolong, namun sayangnya tidak ada seorang pun yang mendengar karena lokasi kejadian yang cukup sepi.
Meski masih dalam kondisi trauma, R tetap berusaha untuk masuk kerja seperti biasa. Namun, pada malam harinya, ia memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib, didampingi oleh kekasihnya.
"Setelah kejadian itu, sekitar jam sembilan malam, saya bersama pacar saya langsung melapor ke Polda Jambi," ungkapnya.
Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jambi, AKBP Kristian Adiwibawa, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban. Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas pelaku dan segera menangkapnya.
"Saat ini kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan upaya pengungkapan oleh tim kami di lapangan," ujar AKBP Kristian.