Aksi Pencurian Sasar SMP Negeri di Bantul, Kerugian Mencapai Jutaan Rupiah
Kasus Pencurian Gegerkan SMP Negeri di Bantul
Sebuah insiden pencurian menggemparkan sebuah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang terletak di Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kejadian ini terungkap pada Kamis (5/6/2025) pagi, ketika penjaga sekolah menemukan kejanggalan pada ruang guru.
Suharyanta, sang penjaga sekolah, menjadi orang pertama yang menyadari adanya indikasi tindak kriminal tersebut. Saat melakukan patroli rutin dan membuka akses ke ruang-ruang kelas, ia mendapati pintu ruang guru dalam kondisi tidak terkunci. Merasa curiga, Suharyanta segera memeriksa keadaan di dalam ruangan tersebut.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menjelaskan bahwa setelah memasuki ruang guru, Suharyanta mendapati sebuah monitor TV Android berukuran 32 inci telah raib. Penemuan ini segera dilaporkan kepada salah seorang guru melalui sambungan telepon.
Guru yang dihubungi segera menuju sekolah untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Setelah tiba di lokasi, guru tersebut mengecek lemari yang berada di ruang Bimbingan Konseling (BK). Betapa terkejutnya ia ketika mendapati uang tunai sebesar Rp 1.000.000 yang tersimpan di dalam lemari tersebut juga hilang.
Akibat kejadian ini, pihak sekolah mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp 2.750.000. Pihak sekolah segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pandak untuk penanganan lebih lanjut.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, pihak kepolisian memperkirakan aksi pencurian ini terjadi sekitar pukul 02.45 WIB, dan baru diketahui sekitar pukul 04.45 WIB. Diduga pelaku masuk ke dalam ruangan guru dengan cara membobol pintu.
"Saat ini, kasus pencurian ini masih dalam proses penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian," ujar AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana.
Penyelidikan Mendalam Tengah Dilakukan
Kasus pencurian yang menimpa SMP Negeri di Bantul ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian. Tim penyidik dari Polsek Pandak telah diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti-bukti yang dapat mengarah pada identifikasi pelaku.
Beberapa saksi telah dimintai keterangan, termasuk penjaga sekolah dan guru yang pertama kali mengetahui kejadian tersebut. Selain itu, polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap rekaman kamera pengawas (CCTV) yang mungkin terpasang di sekitar area sekolah, dengan harapan dapat memperoleh petunjuk visual yang dapat membantu mengungkap identitas pelaku.
AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja keras untuk mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku secepat mungkin. Ia juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang berada di sekitar lingkungan sekolah, untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan kepada pihak kepolisian jika melihat atau mendengar hal-hal yang mencurigakan.