Situbondo Dorong Penggunaan Wadah Alami untuk Daging Kurban, Tinggalkan Plastik
Menjelang Hari Raya Idul Adha, Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menggalakkan penggunaan bahan-bahan alami sebagai pengganti kantong plastik untuk membungkus daging kurban. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan, sekaligus melestarikan tradisi penggunaan bahan-bahan organik yang lebih ramah lingkungan.
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, menyerukan kepada seluruh masyarakat yang akan melaksanakan ibadah kurban untuk beralih ke alternatif yang lebih berkelanjutan. Ia merekomendasikan penggunaan daun jati, daun pisang, dan besek bambu sebagai wadah daging kurban. Menurutnya, meskipun kantong plastik menawarkan kepraktisan dan biaya yang terjangkau, dampak jangka panjangnya terhadap lingkungan sangat merugikan karena sulit terurai secara alami.
"Kami sangat mendukung dan mengimbau seluruh masyarakat yang merayakan Idul Adha untuk menggunakan wadah berbahan organik," tegas Bupati Yusuf, saat memberikan keterangan pada Kamis (5/6/2025). Pemerintah Kabupaten Situbondo merasa bertanggung jawab untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, terutama dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti ibadah kurban.
Inisiatif ini juga merupakan upaya untuk melestarikan kearifan lokal dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di sekitar masyarakat. Daun jati, daun pisang, dan besek bambu merupakan bahan-bahan yang mudah didapatkan dan memiliki nilai estetika tradisional. Selain itu, penggunaan bahan-bahan organik ini juga dapat mengurangi ketergantungan pada produk-produk plastik yang berasal dari bahan bakar fosil.
Pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, untuk mensosialisasikan gerakan penggunaan wadah organik. Bupati Yusuf juga menekankan peran penting panitia kurban di setiap kecamatan dalam menyebarluaskan informasi ini kepada masyarakat luas. Panitia kurban diharapkan dapat memberikan contoh dan memfasilitasi penyediaan wadah organik bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Kami meminta panitia kurban di setiap kecamatan untuk aktif menyosialisasikan penggunaan bungkus organik ini," pungkasnya. Dengan adanya sosialisasi yang masif dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, diharapkan gerakan ini dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi lingkungan serta keberlanjutan tradisi kurban yang ramah lingkungan.
Berikut adalah beberapa alternatif wadah organik yang dapat digunakan untuk membungkus daging kurban:
- Daun Jati: Daun jati memiliki tekstur yang kuat dan tahan lama, serta memberikan aroma khas pada daging.
- Daun Pisang: Daun pisang mudah didapatkan dan memiliki sifat antibakteri alami.
- Besek Bambu: Besek bambu merupakan wadah tradisional yang kuat, ringan, dan dapat digunakan kembali.
Dengan beralih ke wadah organik, masyarakat Situbondo turut berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mewariskan bumi yang lestari bagi generasi mendatang.