Erupsi Gunung Etna: Pendaki Abaikan Imbauan Keamanan, Aktivitas Bandara Catania Sempat Terpengaruh
Gunung Etna, gunung berapi aktif terbesar di Eropa yang terletak di Pulau Sisilia, Italia, kembali menunjukkan aktivitasnya dengan erupsi yang terjadi pada Senin (2/6). Meskipun sebelumnya telah dikeluarkan peringatan terkait potensi bahaya, sejumlah pendaki dilaporkan mengabaikan imbauan tersebut dan tetap melanjutkan aktivitas pendakian.
Salvo Cocina, Kepala Departemen Perlindungan Sipil Sisilia, mengungkapkan bahwa puluhan pendaki tidak mengindahkan peringatan yang telah disebarkan pada Senin pagi. Peringatan itu dikeluarkan setelah terdeteksi adanya peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Etna. Rekaman CCTV menunjukkan para pendaki yang berada di ketinggian sekitar 2.700 meter, bergegas turun dari lereng gunung berapi ketika gumpalan abu vulkanik membubung tinggi di belakang mereka.
"Terjadi ledakan besar dan kawah runtuh, namun untungnya material vulkanik jatuh ke area yang tidak berpenghuni," ujar Cocina, seperti dilansir dari Independent UK, Kamis (5/6/2025). Ia menambahkan, upaya untuk memblokir akses pendakian ke area berbahaya sangat sulit dilakukan, karena luasnya area gunung berapi ini.
Cocina juga mengapresiasi bahwa para pendaki yang berada di lokasi saat erupsi terjadi, memiliki perlengkapan yang memadai. Ia mengakui bahwa terdapat tantangan dalam menyeimbangkan antara masalah keselamatan dan keinginan wisatawan untuk menikmati keindahan pemandangan Gunung Etna.
Erupsi yang terjadi pada Senin lalu tidak menyebabkan korban luka. Peringatan terkait aktivitas vulkanik juga telah diturunkan ke tingkat "kuning" pada hari Selasa.
Pihak berwenang setempat menjelaskan bahwa aliran piroklastik, yang merupakan campuran antara fragmen batuan, gas, dan abu vulkanik yang bergerak cepat, hanya terbatas pada area sekitar dua kilometer dan tidak melampaui Valle del Leone atau Lembah Singa. Lembah tersebut berfungsi sebagai area penahanan alami.
Gunung Etna memiliki ketinggian mencapai 3.350 meter di atas permukaan laut dan diameter sekitar 35 kilometer. Aktivitas vulkanik yang terjadi secara terus-menerus telah menyebabkan perubahan ketinggian gunung dari waktu ke waktu.
Sebagai gunung berapi terbesar dan paling aktif di Eropa, aktivitas Gunung Etna seringkali berdampak pada operasional bandara di Catania, kota terbesar di Sisilia timur. Tidak jarang bandara harus ditutup selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari, karena abu vulkanik di udara dapat membahayakan penerbangan. Peringatan penerbangan telah diberlakukan selama kejadian erupsi terakhir, tetapi bandara tetap beroperasi.