Penanganan Pascabanjir di Kampung Cerewet Bekasi Terkendala Timbunan Sampah dan Puing
Penanganan Pascabanjir di Kampung Cerewet Bekasi Terkendala Timbunan Sampah dan Puing
Jalan H. Nonon Sonthanie, Kampung Cerewet, Kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur, Jawa Barat, hingga kini masih dipenuhi tumpukan puing-puing sisa banjir yang terjadi beberapa waktu lalu. Kondisi ini dikeluhkan warga sekitar yang mengaku terganggu dengan keberadaan material tersebut. Pantauan di lokasi menunjukkan, berbagai jenis sampah dan puing berserakan di sepanjang jalan, mulai dari potongan kayu, perabotan rumah tangga yang rusak seperti kursi dan kasur, hingga potongan-potongan plastik dan pecahan kaca.
Fahmi Ichsan (31), warga setempat, mengungkapkan kekesalannya atas lambannya penanganan pascabanjir tersebut. Menurutnya, tumpukan puing telah menggunung sejak Kamis, 6 Maret 2025, dan hingga Selasa, 11 Maret 2025, belum juga diangkut oleh petugas kebersihan. "Meskipun sebagian telah dibersihkan, namun masih banyak puing yang tersisa dan mengganggu aktivitas warga," ujar Ichsan saat ditemui di lokasi. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya, volume puing jauh lebih besar sebelum dilakukan pembersihan sebagian. Namun, sisa yang masih tertinggal tetap menjadi kendala bagi lalu lintas kendaraan di jalan tersebut. Keberadaan puing-puing yang menumpuk tidak hanya menghalangi laju kendaraan, namun juga membatasi pandangan pengendara, sehingga berpotensi menimbulkan bahaya.
Ichsan berharap pemerintah daerah Kota Bekasi segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah ini. Ia mendesak agar petugas kebersihan dapat segera mengevakuasi seluruh puing dan sampah yang masih berserakan di Jalan H. Nonon Sonthanie. Keberadaan tumpukan puing tidak hanya mengganggu estetika lingkungan, tetapi juga berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan lingkungan dan membahayakan keselamatan warga. Kondisi ini juga menunjukkan kurang optimalnya proses evakuasi dan pembersihan pascabanjir di wilayah tersebut. Perlu adanya evaluasi terhadap sistem penanganan pascabencana banjir di Kampung Cerewet agar kejadian serupa tidak terulang dan penanganan pascabencana dapat lebih cepat dan efektif.
Selain itu, dibutuhkan upaya edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan pengelolaan sampah pasca-bencana. Partisipasi aktif warga juga sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah semata. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan sampah dan puing pascabanjir.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Lambatnya penanganan puing pascabanjir di Kampung Cerewet.
- Gangguan lalu lintas dan pandangan pengendara akibat tumpukan puing.
- Potensi masalah kesehatan dan keselamatan akibat tumpukan sampah.
- Perlunya evaluasi sistem penanganan pascabencana banjir.
- Pentingnya edukasi dan partisipasi warga dalam pengelolaan sampah.
Harapannya, kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan efektivitas penanganan pascabencana di masa mendatang. Dengan begitu, dampak negatif banjir terhadap kehidupan masyarakat dapat diminimalisir.