Mengungkap Deretan Sapi Termahal di Dunia: Investasi Fantastis di Dunia Peternakan

Dalam dunia agrikultur, beberapa jenis sapi memiliki nilai yang fantastis, bahkan setara dengan logam mulia atau barang mewah lainnya. Sapi-sapi istimewa ini bukan sekadar hewan ternak biasa, melainkan dihargai karena keunggulan genetik, kualitas yang langka, serta karakteristik unik yang membedakannya dari yang lain.

Dari sapi Brahman yang tahan panas dari India hingga sapi Wagyu penghasil daging marmer dari Jepang, mereka adalah representasi puncak dari pemuliaan ternak dan inovasi pertanian. Mari kita telaah enam sapi termahal di dunia, yang menyoroti nilai luar biasa dalam dunia peternakan:

  • Viatina-19: Sapi Nelore asal Brasil ini mencuri perhatian dunia dengan memecahkan rekor Guinness World Records sebagai sapi termahal. Pada tahun 2023, sebagian kepemilikannya dilelang dengan nilai mencapai USD 4,8 juta atau setara dengan Rp 65,8 miliar. Viatina-19 dikenal karena toleransinya terhadap panas, kualitas daging yang superior, serta pertumbuhan otot yang cepat. Bobotnya mencapai 1,2 ton, dan genetika istimewanya telah diturunkan kepada keturunannya.

  • Sapi Wagyu: Berasal dari Jepang, sapi Wagyu sangat dihargai karena karakteristik dan genetikanya yang istimewa. Dibesarkan dengan metode khusus dan penuh perhatian, sapi-sapi ini mempertahankan garis keturunan murni dari ras sapi Jepang kuno. Wagyu dikenal karena temperamennya yang tenang dan kemampuan adaptasinya yang tinggi. Perawatan intensif di lingkungan yang bebas stres berkontribusi pada kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Selain itu, sapi Wagyu memiliki tampilan fisik yang khas, dengan tubuh yang kokoh dan bulu mengkilap berwarna hitam hingga merah. Kombinasi perawatan teliti dan pembiakan selektif menjadikan mereka salah satu ras termahal di dunia.

  • Sapi Brahman: Dengan harga mencapai USD 20.000 (sekitar Rp 325,5 juta), sapi Brahman berasal dari India dan dikenal karena ketahanan dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan iklim panas. Mereka memiliki ciri fisik yang khas, seperti punuk besar di bahu, kulit longgar, dan telinga besar yang terkulai. Fitur-fitur ini membantu mereka mengatur suhu tubuh di lingkungan panas dan lembap. Sistem kekebalan tubuh yang kuat membuat mereka resisten terhadap berbagai penyakit dan hama. Sapi Brahman memiliki temperamen yang tenang dan mudah dikendalikan, serta mampu bertahan hidup di daerah dengan sumber daya penggembalaan yang terbatas.

  • Sapi Angus Hitam (Black Angus): Sapi-sapi ini dihargai sekitar USD 12.000 (Rp 195,3 juta). Berasal dari Skotlandia, sapi Black Angus dikenal karena warna bulunya yang hitam dan ketangguhannya. Mereka secara alami tidak memiliki tanduk, yang memudahkan penanganan. Sapi Black Angus mudah beradaptasi dengan berbagai iklim dan kondisi lingkungan. Sifat genetik mereka yang kuat berkontribusi pada kesehatan dan kekuatan mereka, memungkinkan mereka untuk berkembang di berbagai jenis sistem pertanian. Sapi Black Angus juga menunjukkan naluri keibuan yang baik dan kemampuan untuk mengubah pakan menjadi energi secara efisien.

  • Sapi Tanduk Panjang (Longhorn): Sesuai dengan namanya, sapi Longhorn memiliki ciri khas tanduk panjang yang bisa mencapai 2 meter dari ujung ke ujung. Berasal dari Texas, Amerika Serikat, sapi ini dapat bernilai sekitar USD 10.000 (Rp 162,8 juta). Sapi Longhorn memiliki ketahanan dan kemampuan beradaptasi yang luar biasa terhadap lingkungan yang keras, serta mampu bertahan hidup di vegetasi yang jarang. Mereka memiliki bulu yang khas dan berwarna-warni, serta temperamen yang tenang dan naluri keibuan yang kuat.

  • Sapi Devon: Dengan harga sekitar USD 5.970 (sekitar Rp 97 juta), sapi Devon, juga dikenal sebagai Ruby Reds, adalah jenis sapi Inggris bersejarah yang telah ada selama lebih dari seribu tahun. Mereka mudah dikenali dari bulunya yang berwarna merah tua dan dikenal karena ketangguhan serta kemampuan beradaptasinya terhadap berbagai kondisi lingkungan. Sapi Devon memiliki temperamen yang tenang dan jinak, yang membuatnya mudah ditangani dan dikelola. Mereka adalah pencari makan yang efisien dan mampu berkembang di padang rumput yang kasar.