Semangat Kebersamaan: Tradisi Euforia Nato dan Arak-Arakan Kambing Raksasa Warnai Perayaan Idul Adha di Temenggungan

Perayaan Idul Adha, momen sakral bagi umat Muslim di seluruh dunia, diperingati dengan berbagai cara unik di berbagai daerah. Di Kampung Temenggungan, Kelurahan Sukoharjo, Kota Malang, perayaan ini memiliki ciri khas tersendiri melalui tradisi tahunan yang disebut Euforia Nato. Tradisi ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi simbol eratnya ikatan sosial, semangat gotong royong, dan kecintaan terhadap budaya lokal.

Setiap tahun, usai melaksanakan shalat Idul Adha, warga Temenggungan berbondong-bondong keluar rumah untuk menyaksikan dan mengikuti arak-arakan kambing. Pemandangan ini telah menjadi agenda tahunan yang dinanti-nantikan oleh warga kampung dan sekitarnya. Namun, yang membuat Euforia Nato ini semakin istimewa adalah kambing yang diarak bukanlah kambing biasa. Melainkan kambing-kambing berukuran jumbo, yang menjadi kebanggaan dan ciri khas kampung ini. Bahkan, para pedagang kambing pun sudah paham betul, bahwa untuk perayaan di Temenggungan, hanya kambing-kambing berukuran besar yang diminati.

Suroso, Ketua RW 1, yang telah menjadi bagian dari Kampung Temenggungan selama lebih dari enam dekade, menuturkan bahwa tradisi ini telah berlangsung sejak tahun 1980-an. Dari tahun ke tahun, jumlah kambing yang diarak pun semakin bertambah. Meskipun zaman terus berubah dan generasi muda semakin akrab dengan teknologi, tradisi Euforia Nato tetap mampu mempersatukan seluruh warga. Mulai dari anak-anak kecil hingga orang tua, laki-laki maupun perempuan, semua berpartisipasi dengan penuh semangat. Bahkan, anak-anak kecil pun tidak merasa takut dengan kambing-kambing berukuran besar tersebut, justru mereka menjadi bagian paling meriah dari arak-arakan.

Tahun ini, perayaan Euforia Nato sedikit berbeda karena Idul Adha jatuh pada hari Jumat. Untuk menjaga kekhusyukan dan menghindari terburu-buru, warga sepakat untuk menggeser arak-arakan ke hari Sabtu pagi. Meskipun demikian, semangat kebersamaan dan kegembiraan tetap terasa begitu kental. Generasi muda pun turut berperan aktif dalam melestarikan tradisi ini, sementara para orang tua memberikan dukungan penuh. Tradisi Euforia Nato bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi antar warga, menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal, dan mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi penerus.

Untuk memastikan kelancaran acara, panitia pelaksana telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk aparat keamanan. Pengaturan lalu lintas juga menjadi perhatian utama, agar tidak mengganggu aktivitas warga lainnya. Dengan persiapan yang matang dan semangat kebersamaan yang tinggi, perayaan Euforia Nato di Kampung Temenggungan tahun ini diharapkan dapat berjalan dengan sukses dan memberikan kesan yang mendalam bagi seluruh warga.