Produktif di Balik Jeruji: Hasto Kristiyanto Rampungkan Lima Buku di Rutan KPK

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, ternyata tetap produktif selama menjalani masa penahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Merah Putih milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli mengungkapkan bahwa Hasto telah menyelesaikan lima buku selama berada di dalam rutan.

Menurut Guntur Romli, karya-karya tulis Hasto tersebut merupakan hasil perenungan mendalam terhadap perjuangan para tokoh bangsa Indonesia. Salah satu buku yang ditulis Hasto secara khusus membahas sosok Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri.

"Sekjen PDI Perjuangan menyampaikan pesan bahwa beliau telah menulis beberapa buku, ada 5 buku selama ditahan di Rutan Merah Putih KPK," ujar Guntur Romli di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.

Guntur menambahkan bahwa proses penulisan buku-buku tersebut dilakukan Hasto melalui serangkaian tirakat, termasuk puasa selama tiga hari tiga malam. Hal ini, menurut Guntur, menunjukkan bahwa Hasto tetap sehat secara fisik dan mental serta mampu menghasilkan karya tulis yang signifikan.

Dalam kesempatan terpisah, Hasto menjelaskan bahwa salah satu buku yang ditulisnya berjudul 'Spiritualitas PDI Perjuangan'. Buku setebal 285 halaman tersebut menggambarkan semangat perjuangan yang harus terus dibangun oleh seluruh kader partai.

"Ketika saya ditahan, jiwa dan semangat saya terus berkobar, sehingga di dalam malah semakin produktif, semakin sehat jiwa dan raga," ungkap Hasto.

Ia juga menuturkan bahwa buku 'Spiritualitas PDI Perjuangan' ditulis tangan selama berada di dalam tahanan. Buku ini, menurut Hasto, merefleksikan perjuangan seluruh kader PDI Perjuangan yang sejalan dengan cita-cita bangsa.

Selain 'Spiritualitas PDI Perjuangan', Hasto juga menulis buku berjudul 'Suara Kemanusiaan'. Buku ini berisi gagasan tentang kemanusiaan dan keadilan.

"Dari konstruksi yang telah saya rancang, paling tidak ada empat-lima buku yang bisa saya keluarkan. Termasuk buku yang lain, yaitu 'Suara Kemanusiaan'. Ini menggambarkan cita-cita kemanusiaan dan keadilan. Semua kami persembahan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun kesadaran hukum," jelas Hasto.

Beberapa waktu lalu, tim kuasa hukum Hasto sempat mengajukan permohonan pemindahan penahanan Hasto ke Rutan Salemba. Namun, permohonan tersebut kemudian dicabut. Hasto mengaku merasa nyaman dan telah menjalin keakraban dengan sesama warga binaan di Rutan Merah Putih.