Redanya Ketegangan AS-China Tekan Harga Emas Dunia
Harga Emas Terkoreksi Pasca Isyarat Positif Perundingan Dagang AS-China
New York, AS – Harga emas global mengalami penurunan pada perdagangan akhir pekan ini, terpicu oleh indikasi meredanya tensi perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Sentimen positif ini muncul setelah adanya komunikasi antara Presiden AS dan pemimpin Tiongkok, yang memicu harapan baru dalam penyelesaian sengketa dagang yang telah berlangsung lama.
Di pasar spot, harga emas tercatat turun sebesar 0,7 persen, mencapai level 3.351,69 dollar AS per ons. Sementara itu, harga emas berjangka di Comex New York Exchange juga mengalami penurunan serupa, yakni 0,7 persen, dan berada di posisi 3.375,10 dollar AS per ons.
Presiden AS mengumumkan melalui platform media sosial bahwa diskusi terkait isu perdagangan telah menghasilkan kesimpulan yang konstruktif. Pernyataan ini memberikan dorongan bagi pasar untuk berspekulasi tentang kemungkinan adanya kesepakatan dagang dalam waktu dekat, yang selanjutnya menekan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.
Kendati demikian, sepanjang tahun ini, emas telah mencatatkan kinerja yang solid, dengan kenaikan sebesar 28 persen. Hal ini didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global yang berkelanjutan, yang meningkatkan daya tarik emas sebagai instrumen investasi yang aman.
Peran Bank Sentral dan Data Ekonomi AS
Menurut proyeksi dari Metals Focus, bank-bank sentral di berbagai negara diperkirakan akan mengakumulasi 1.000 metrik ton emas pada tahun 2025. Langkah ini merupakan kelanjutan dari tren pembelian emas secara besar-besaran selama empat tahun terakhir, sebagai upaya untuk diversifikasi cadangan devisa dan mengurangi ketergantungan terhadap dollar AS.
Di sisi lain, data ekonomi AS menunjukkan adanya perlambatan, dengan peningkatan klaim pengangguran mingguan selama dua pekan berturut-turut. Para investor kini menantikan rilis laporan penggajian nonpertanian untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kondisi pasar tenaga kerja dan implikasinya terhadap kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed).
Analis Senior ActivTrades, Ricardo Evangelista, berpendapat bahwa pelemahan di pasar tenaga kerja AS dapat meningkatkan ekspektasi terhadap kebijakan The Fed yang lebih dovish. Skenario ini, menurutnya, akan memberikan dampak positif bagi harga emas.
Kebijakan suku bunga The Fed memang memiliki pengaruh signifikan terhadap pergerakan harga emas. Kenaikan suku bunga cenderung membuat emas kurang menarik bagi investor karena tidak memberikan imbal hasil, berbeda dengan obligasi dan saham. Sebaliknya, penurunan suku bunga dapat meningkatkan daya tarik emas sebagai aset investasi alternatif.
Perlu diperhatikan bahwa pergerakan harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks, termasuk sentimen pasar, kondisi ekonomi global, dan kebijakan moneter bank sentral. Oleh karena itu, investor perlu mempertimbangkan berbagai informasi dan melakukan analisis yang cermat sebelum mengambil keputusan investasi.