Pasar Mobil Seken Jakarta Melambat Jelang GIIAS 2025: Faktor Ekonomi Jadi Sorotan
Pasar mobil bekas di Jakarta menunjukkan perlambatan yang signifikan menjelang perhelatan akbar Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Meskipun sempat mengalami peningkatan permintaan di awal tahun, tren penjualan mobil seken kini cenderung menurun, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang.
Beberapa faktor disinyalir menjadi penyebab utama kondisi pasar yang kurang menggembirakan ini. Menurut Andi, pemilik showroom Jordy Mobil di MGK Kemayoran, banyak konsumen yang justru menjual mobil mereka setelah Hari Raya Idul Fitri, terutama pada bulan April dan Mei. Hal ini diduga kuat berkaitan dengan kebutuhan dana untuk biaya pendidikan anak. "Setelah Lebaran kemarin, banyak yang jual mobil untuk persiapan tahun ajaran baru," ungkap Andi.
Penurunan permintaan ini juga dirasakan oleh Anton Gunawan, pemilik showroom Rapih Motor, yang menyebutkan bahwa penjualan mobil bekas hingga awal Juni masih tergolong lesu. Anton mengaitkan kondisi ini dengan daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih, ditambah dengan tekanan ekonomi dan kebutuhan biaya sekolah. Bahkan, Anton memperkirakan penurunan penjualan mencapai 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Daya beli masyarakat belum pulih, ditambah kebutuhan sekolah anak," jelas Anton.
Para pedagang mobil bekas kini menaruh harapan besar pada GIIAS 2025. Mereka berharap pameran otomotif tersebut dapat menjadi katalis positif untuk membangkitkan kembali gairah pasar mobil bekas. "Biasanya, setelah GIIAS, banyak yang mencari mobil bekas," kata Andi. "Mereka melihat mobil baru, tapi kalau anggaran tidak mencukupi, akhirnya beralih ke mobil bekas." Para pedagang berharap tren ini akan berulang, sehingga dapat mendongkrak penjualan mobil bekas di Jakarta.
Berikut adalah daftar faktor-faktor yang mempengaruhi pasar mobil bekas di Jakarta menjelang GIIAS 2025:
- Faktor Ekonomi: Daya beli masyarakat yang belum pulih menjadi kendala utama.
- Kebutuhan Pendidikan: Banyak konsumen menjual mobil untuk memenuhi biaya sekolah anak.
- GIIAS 2025: Diharapkan menjadi momentum kebangkitan pasar mobil bekas.
Dengan kondisi pasar yang masih belum stabil, para pedagang mobil bekas di Jakarta harus berstrategi dengan cermat untuk menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan. Menawarkan harga yang kompetitif, memberikan pelayanan yang baik, dan memanfaatkan platform digital untuk promosi menjadi beberapa langkah penting yang dapat dilakukan.