Mengenal Sapi Glonggongan: Bahaya Kesehatan dan Cara Memilih Hewan Kurban Ideal
Praktik penipuan dalam penjualan hewan kurban, khususnya sapi glonggongan, menjadi perhatian serius menjelang Hari Raya Idul Adha. Sapi glonggongan adalah sapi yang diisi air secara paksa ke dalam perutnya melalui selang sebelum dijual. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan bobot sapi secara signifikan dalam waktu singkat, sehingga penjual dapat meraup keuntungan lebih besar. Namun, praktik ini tidak hanya merugikan pembeli, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi konsumen.
Bahaya Sapi Glonggongan Bagi Kesehatan
Daging sapi glonggongan memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda dengan daging sapi sehat. Warnanya cenderung pucat kebiruan, teksturnya lembek, dan seratnya mudah hancur. Daging ini juga tampak basah dan berair, bahkan meneteskan cairan meskipun terlihat segar. Kandungan nutrisi pada daging sapi glonggongan juga mengalami penurunan. Kandungan protein berkurang secara signifikan, dan susut masak meningkat, yang berarti daging akan menyusut lebih banyak saat dimasak.
Selain itu, air yang digunakan untuk mengglonggong sapi seringkali tidak steril dan berpotensi mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella, Clostridium, dan E. coli. Konsumsi daging yang terkontaminasi bakteri ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari keracunan makanan hingga diare parah.
Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat
Untuk menghindari risiko membeli sapi glonggongan dan memastikan hewan kurban yang sehat, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti:
- Perhatikan Kondisi Fisik Hewan: Pilih hewan yang aktif, berdiri tegak, dan tidak terlihat lemas. Bentuk tubuh dan perut hewan harus proporsional.
- Beli dari Tempat Terpercaya: Belilah hewan kurban dari tempat penjualan resmi atau penjual yang memiliki reputasi baik dan dapat dipercaya.
- Perhatikan Ciri-ciri Kesehatan: Pilih hewan dengan bulu bersih, mata cerah, tubuh gemuk, dan nafsu makan yang baik. Pastikan hewan tidak memiliki cacat fisik seperti pincang atau buta.
- Perhatikan Usia Hewan: Pastikan sapi minimal berusia dua tahun, yang ditandai dengan pergantian gigi susu ke gigi tetap atau poel. Untuk kambing atau domba, minimal berusia satu tahun.
- Pilih Hewan Jantan: Utamakan memilih hewan jantan untuk kurban, karena hewan betina lebih diperlukan untuk keperluan reproduksi.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat meminimalisir risiko membeli sapi glonggongan dan memastikan hewan kurban yang Anda pilih sehat, layak, dan sesuai dengan syariat Islam. Memilih hewan kurban dengan benar adalah bentuk tanggung jawab terhadap kesejahteraan hewan dan pelaksanaan ibadah yang sesuai dengan tuntunan agama.