Harmoni Global Warnai Salat Idul Adha di Canggu: Partisipasi Aktif WNA dalam Semangat Kebersamaan
Ribuan umat Muslim, termasuk sejumlah besar warga negara asing (WNA), memadati Lapangan Tibubeneng, Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali, untuk melaksanakan salat Idul Adha. Suasana khidmat dan penuh kebersamaan mewarnai ibadah yang diikuti oleh sekitar 5.000 jemaah tersebut.
Omar, seorang pria asal Senegal, mengungkapkan kegembiraannya dapat merayakan Idul Adha di Bali bersama sahabatnya, Kareem dari Maroko, dan Sofian dari Aljazair. Mereka bertiga tampak larut dalam setiap rangkaian ibadah, menunjukkan kekhusyukan dan penghayatan yang mendalam.
"Hari ini sungguh luar biasa. Kami sangat menikmati momen ini, bertemu dengan banyak orang dari berbagai negara," ujar Omar sambil menggendong seorang anak kecil, usai melaksanakan salat Idul Adha.
Kareem, yang telah menetap di Indonesia selama setahun, menuturkan bahwa pengalaman salat Idul Adha di Bali terasa lebih inklusif dibandingkan di negaranya. Ia merasakan kebebasan dalam beribadah, baik secara individu maupun bersama komunitas.
"Di sini kami bisa beribadah dengan bebas, baik sendiri maupun bersama komunitas. Di negara saya sulit karena agama kami tidak terlalu diterima. Tapi di Indonesia, terutama di sini, sangat mudah menjadi muslim. Berbeda sekali dengan di Eropa," ungkap Kareem.
Selain Omar dan sahabat-sahabatnya, Saba dan Safi, dua pria asal Paris, juga turut merasakan kehangatan Idul Adha di Canggu. Baru sehari menginjakkan kaki di Pulau Dewata, mereka langsung bergabung dengan ribuan jemaah lainnya.
"Kami tidak menyangka bisa merasakan Idul Adha di sini. Ini adalah pengalaman baru dan menyenangkan," kata Saba.
"Besok kami juga akan ikut berkurban bersama warga," timpal Safi menambahkan.
Yulianto, Ketua Panitia Hari Besar Islam Masjid Al Hasanah, menjelaskan bahwa pelaksanaan salat Idul Adha di lapangan merupakan solusi karena keterbatasan kapasitas masjid. Ia juga menyampaikan apresiasinya atas antusiasme WNA di kawasan Tibubeneng-Canggu yang tidak hanya mengikuti salat, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan kurban.
"Tahun ini ada lebih dari 15 WNA yang ikut berkurban. Bahkan, tadi malam ada yang baru mendarat dari Pakistan langsung datang ke masjid untuk mencari informasi soal kegiatan ini," ujar Yulianto.
Partisipasi aktif WNA dalam perayaan Idul Adha di Canggu mencerminkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama yang kuat di Bali. Semangat kebersamaan ini menjadi simbol indahnya keberagaman yang mewarnai Pulau Dewata.