Guardiola Soroti Kilau Yamal, Bayang-Bayang Messi Mengintai
Pep Guardiola, mantan arsitek Barcelona, turut memberikan pandangannya terhadap performa gemilang yang ditunjukkan oleh Lamine Yamal. Nama Lionel Messi, legenda hidup klub Catalan itu, tak luput dari perbincangan.
Lamine Yamal, remaja ajaib berusia 17 tahun, menjelma menjadi pilar penting di lini depan Barcelona. Kehadirannya di sektor sayap kanan memberikan warna tersendiri, dan berkontribusi signifikan dalam raihan trofi LaLiga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol pada musim 2024/2025. Penampilan impresifnya memicu perbandingan dengan Messi.
Guardiola, yang pernah merasakan sentuhan magis Messi di Camp Nou, menyadari potensi besar yang dimiliki Yamal. Namun, ia mengingatkan bahwa perjalanan untuk mencapai level seorang Messi akan dipenuhi tantangan.
"Yamal berada di lingkungan yang ideal untuk mewujudkan ambisinya," ujar Guardiola kepada Mundo Deportivo. "Saya memiliki pengalaman melatih Leo, dan saya akan sangat senang jika bisa melatih Yamal, namun hal itu tidak mungkin terjadi."
Pelatih Manchester City itu menekankan pentingnya memberikan ruang bagi Yamal untuk mengembangkan kariernya sendiri. Penilaian terhadap pencapaiannya sebaiknya dilakukan di akhir perjalanan.
"Biarkan dia menorehkan sejarahnya sendiri, dan kita akan menilai hasilnya nanti. Saya berharap dia bisa memiliki karier yang panjang dan sukses seperti Leo. Namun, bermain di level tertinggi setiap tiga hari selama 15 tahun adalah tantangan yang sangat berat," lanjut Guardiola, yang juga pernah menukangi Bayern Munich.
Konsistensi, menurut Guardiola, adalah kunci utama. Perbandingan dengan Messi menjadi indikator kualitas Yamal, namun pembuktian di lapangan tetap menjadi hal yang krusial.
"Dia harus membuktikannya, konsistensi adalah hal yang paling sulit. Jika dia dibandingkan dengan Leo, itu berarti dia sangat bagus. Potensi yang dia tunjukkan sangat luar biasa, itu sangat jelas," pungkas Guardiola.