Pemerintah Klarifikasi Lokasi Tambang Nikel di Raja Ampat, Jauh dari Pusat Pariwisata
Polemik mengenai aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat, terus bergulir. Menanggapi kekhawatiran publik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan klarifikasi terkait lokasi pertambangan tersebut. Dalam keterangan pers yang disampaikan di Jakarta, Bahlil menegaskan bahwa lokasi tambang nikel berada cukup jauh dari kawasan wisata utama Raja Ampat, termasuk Pulau Piaynemo yang menjadi ikon pariwisata.
Menurut Bahlil, Raja Ampat merupakan wilayah kepulauan yang luas dengan berbagai peruntukan lahan. Sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan hutan konversi dan pariwisata, namun ada pula area yang diperuntukkan bagi kegiatan pertambangan. Ia mencontohkan, jarak antara Pulau Piaynemo, yang dikenal dengan keindahan gugusan pulaunya, dengan Pulau Gag, lokasi yang diduga menjadi area pertambangan, berkisar antara 30 hingga 40 kilometer. "Piaynemo itu pulau pariwisatanya Raja Ampat. Saya sering di Raja Ampat. Pulau Piaynemo dengan pulau Gag itu kurang lebih sekitar 30 km sampai dengan 40 km," ujarnya.
Meski demikian, Bahlil mengakui adanya foto-foto yang beredar di media yang menunjukkan dampak aktivitas pertambangan yang diduga berada di dekat kawasan wisata Raja Ampat. Untuk itu, Kementerian ESDM akan melakukan verifikasi lebih lanjut terhadap foto-foto tersebut untuk memastikan kebenarannya. Bahlil menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk melindungi kawasan pariwisata Raja Ampat dan menjaga kelestarian lingkungannya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak ekonomi daerah.
"Dan di wilayah Raja Ampat itu betul wilayah pariwisata yang kita harus lindungi," pungkas Bahlil. Pemerintah berjanji akan terus memantau dan mengawasi aktivitas pertambangan di Raja Ampat agar tidak merusak lingkungan dan mengganggu kegiatan pariwisata. Pemerintah juga akan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat, dalam proses pengawasan tersebut.
Pernyataan Menteri ESDM ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran publik terkait dampak pertambangan terhadap pariwisata Raja Ampat. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan kelestarian lingkungan di wilayah tersebut.